Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pertumbuhan kredit mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengalami perlambatan pada kuartal III 2014. Perlambatan ini disebabkan sinkronisasi terhadap target pertumbuhan kredit BRI secara keseluruhan pada tahun ini sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Memang tingkat pertumbuhan kredit mikro kami tidak setinggi sebelumnya,” kata Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, saat dihubungi KONTAN, Rabu (29/10).
Hal ini, kata Budi, disebabkan BRI harus mensinkronkan komposisi portofolio pinjaman dengan tingkat pertumbuhan total pinjaman sesuai arahan OJK yang tumbuh berkisar 16% - 18% di tahun ini.
Namun Budi menegaskan, walau melambat, kredit mikro BRI tetap bisa tumbuh berkat jaringan yang luas dari BRI. “BRI juga mempertahankan tingkat bunga kredit mikro pada tingkat yang reasonable untuk tetap mendorong pinjaman mikro, namun tetap menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di tingkat yang rendah,” ujar Budi.
Berdasarkan laporan keuangan BRI per Kuartal III 2014, jumlah kredit mikro yang disalurkan BRI mencapai Rp 148,43 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,78% secara year on year (yoy) dibanding kuartal III 2013 yang mencapai Rp 128,20 triliun.
Namun realisasi pertumbuhan kredit mikro BRI di kuartal III tahun ini menunjukkan perlambatan dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Di akhir kuartal III 2013, pertumbuhan kredit mikro BRI mencapai 26,80% secara yoy dibanding kuartal III 2012 yang mencapai Rp 101,10 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News