kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OJK minta bank besar turunkan bunga kredit mikro


Jumat, 29 Agustus 2014 / 21:03 WIB
OJK minta bank besar turunkan bunga kredit mikro
ILUSTRASI. Anak berpuasa di bulan Ramadhan. Ikuti cara tetap sehat berpuasa di bulan Ramadhan (TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada kalangan perbankan untuk menurunkan tingkat suku bunga kredit mikro. Pasalnya, bunga kredit mikro yang tinggi akan memberatkan debitur untuk membayar beban bunga. Alhasil, bisa membuat perlambatan pembayaran cicilan kredit.

"Perlu ada harga yang murah untuk bunga kredit mikro," kata Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, Kamis (28/8) kemarin.

Saat ini, bank pemain mikro mematok bunga kredit untuk pinjaman kecil minimal sebesar 10,25% sampai 22,00%.

Menurutnya, tahap pertama dapat diawali oleh bank-bank besar, kemudian diikuti oleh bank lain. Misalnya, per Juni 2014, suku bunga dasar kredit (SBDK) mikro untuk BRI sebesar 19,25%, Bank Mandiri sebesar 22,00%, Bank CIMB NIaga 20,00%, dan Bank Danamon Indonesia sebesar 20,94%.

"Saya imbau kepada bank besar mari bersama-sama untuk turunkan bunga kredit mikro," tambahnya. Karena, bank masih dapat memperoleh margin besar dari bunga kredit segmen lain seperti korporasi, konsumsi, dan ritel. Dimana tingkat bunga kredit segmen itu rata-rata di bawah bunga kredit mikro.  

Muliaman menambahkan, masih ada ruang penurunan tingkat bunga kredit mikro menjadi satu digit. Misalnya, memangkas premi risiko, biaya operasional dan biaya dana (cost of fund). "Kedepan, OJK akan melakukan fokus besar dan inisiatif bagaimana menjaga harga ini," ucapnya.

Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri mengakui, ada celah untuk menurunkan bunga kredit melalui biaya dana, karena porsi biaya dana sebesar 40% terhadap bunga kredit, sedangkan biaya lainnya berasal dari operasional. Nah, bunga kredit dapat turun drastis jika porsi biaya dana kecil.

"Sedangkan jika mengurangi komponen lain hanya membuat bunga kredit turun tipis," jelasnya.

Tapi, biaya dana tidak dapat turun signifikan, karena bank-bank masih memberikan bunga simpanan tinggi untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Kalaupun, bunga simpanan ingin turun, maka inflasi dan BI rate harus ikut turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×