kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Pertumbuhan Premi Asuransi Jalan di Tempat


Senin, 22 Desember 2008 / 08:47 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Imbas krisis keuangan mulai terasa ke bisnis perusahaan asuransi, pada pengujung tahun ini. Perolehan premi perusahaan asuransi di tahun ini kemungkinan tak lebih tinggi bila dibandingkan dengan perolehan premi di tahun 2007.

Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Departemen Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan, sampai kuartal ketiga perusahaan asuransi memang masih bisa menggenjot pendapatan premi dengan agresif. "Namun setelah itu, saya melihat tidak ada pertumbuhan yang signifikan dibanding tahun lalu," ujarnya, pekan lalu.

Biro Perasuransian Bapepam-LK mencatat sampai akhir kuartal ketiga pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp 40,8 triliun. Sepanjang 2007 lalu pendapatan premi asuransi jiwa tercatat Rp 48,5 triliun.

Sementara perolehan premi dari asuransi umum sampai kuartal ketiga 2008 mencapai Rp 17,9 triliun. Tahun 2007 silam, perusahaan asuransi umum mampu memperoleh premi sekitar Rp 20,2 triliun.

Menurut Isa, pertumbuhan premi yang relatif stagnan di tahun ini terjadi karena banyak perusahaan asuransi jiwa yang agresif menjual produk asuransi dengan investasi atau unitlink. Akibatnya, begitu harga saham merosot, penjualan produk ini langsung turun drastis.

Tak menarik dana

Walau penjualan melorot, Bapapem-LK tak melihat adanya penarikan atau withdrawal besar-besaran dari unitlink. "Ini mungkin disebabkan kecenderungan perusahaan asuransi jiwa yang mengubah sistem pembayaran premi dari single premium menjadi reguler premium," tambah Isa. Jadi, nasabah memperlakukan produk itu tak ubahnya tabungan.

Ketua Bidang Kerjasama Antar Anggota dan Lembaga Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor memprediksi, tahun ini perolehan premi asuransi umum masih akan sama dengan tahun 2007. "Untuk mengejar perolehan premi sekitar Rp 2 triliun pada kuartal keempat 2008 masih memungkinkan," ujarnya.

Sepanjang tahun 2008, Julian menyatakan, perusahaan asuransi umum lebih selektif dalam memilih nasabah. Maklumlah, klaim yang harus mereka bayar sepanjang tahun lalu cukup tinggi mengingat banyaknya bencana alam, seperti banjir.

Julian mengingatkan, dari tahun ke tahun, nilai penjualan produk asuransi umum di kuartal terakhir selalu lebih kecil dibandingkan nilai penjualan di kuartal sebelumnya.

Direktur Alianz Life Indonesia Handojo G. Kusuma mengatakan, pertumbuhan premi asuransi jiwa yang turun merupakan imbas dari penurunan minat nasabah terhadap produk asuransi yang dikombinasi dengan produk investasi. Karena kondisi investasi sepanjang tahun ini tak sebagus tahun 2007 lalu, otomatis minat untuk membeli produk asuransi plus investasi juga ikut surut.

Pemilik dana umumnya memilih menahan dananya ketimbang membeli asuransi jiwa. "Yang melambat penjualannya produk bancasurance, unitlink dan produk asuransi jiwa yang single premium. Namun Handojo mengklaim, premi Alianz saat ini masih meningkat. "Memang naiknya tak setajam tahun lalu," kata Handojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×