kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Asuransi Proyek Tahun Depan Hanya Mengandalkan Proyek Milik Pemerintah


Rabu, 17 Desember 2008 / 08:49 WIB
Asuransi Proyek Tahun Depan Hanya Mengandalkan Proyek Milik Pemerintah


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bisnis asuransi kerugian proyek atawa surety bond bakal seret tahun depan. Jumlah proyek baru berkurang karena bank semakin hati-hati menyalurkan kredit ke sektor properti. Sektor yang masih bisa diandalkan oleh asuransi tahun depan adalah proyek-proyek milik pemerintah.

Direktur PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 (Bumida) Julian Noor bilang, tahun ini pendapatan premi surety bond sebetulnya sudah stagnan dan cenderung merosot. "Karena anggaran pemerintah baru cair pada penghujung tahun, jadi proyek infrastruktur mungkin baru jalan tahun depan," tuturnya Senin (16/12).

Dalam hitungan Julian, jika dana baru cair akhir tahun ini maka pembangunan proyek baru kembali marak di semester kedua tahun depan. Ia mengingatkan, proses pencairan dana anggaran biasanya panjang, karena harus melalui berbagai meja di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Presiden Direktur PT Asuransi Jaya Proteksi Sujaya Dinata Pangestu memperkirakan, proyek infrastruktur yang berjalan tahun depan hanya proyek pembangunan kantor dan jalan tol. "Proyek swasta akan terhenti karena perbankan mengerem kredit kepada pengusaha properti, sehingga proyek infrastruktur mereka jadi ikut terhenti," tambahnya.

Karena hanya bisa mengandalkan proyek pemerintah baik yang ada di pusat maupun daerah, maka pertumbuhan premi asuransi tahun depan sangat tergantung pada lancar atau tidaknya belanja pemerintah. Julian mengaku, tahun ini premi surety bond hanya sekitar Rp 20 miliar. "Kalau proyek pemerintah lancar, tahun depan kami targetkan bisa naik menjadi Rp 35 miliar," tambahnya.

Selain dari premi surety bond konstruksi, Bumida juga akan mengejar premi surety bond dari proyek non-konstruksi seperti pengadaan seragam atau buku. Dengan 45 kantor cabang di hampir seluruh Indonesia, Bumida dapat membangun akses kepada pemerintah daerah. "Kami ingin perolehan premi surety bond non-konstruksi bisa mencapai 20% dari target premi," kata Julian.

Sedangkan Asuransi Jaya Proteksi memilih tak terlalu fokus di bisnis ini. Premi surety bond mereka masih di bawah 5% dari total premi. "Kami juga harus berhati-hati karena risikonya besar," kata Sujaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×