kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertumbuhan uang beredar M2 per Maret melambat


Selasa, 06 Mei 2014 / 18:31 WIB
Pertumbuhan uang beredar M2 per Maret melambat
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari ini 13 Desember 2022, Klaim Skin hingga Diamond Gratis


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pertumbuhan likuiditas perekonomian yang tergambar dari uang beredar atau M2 pada Maret 2014 kembali mengalami perlambatan. Dalam publikasinya, Bank Indonesia mencatat uang beredar dalam arti luas pada Maret 2014 sebesar Rp 3.656,4 triliun.

Angka ini tumbuh 10% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dan melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2014 sebesar 10,9% secara yoy. Berdasarkan komponennya, pertumbuhan M2 tahunan yang melambat bersumber dari komponen uang kartal dan giro rupiah atau M1 dan komponen Uang Kuasi atau dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas.

Bank sentral mencatat, pertumbuhan komponen M1 tercatat menurun dari 6,1% secara yoy pada Februari 2014 menjadi 5,4% secara yoy. Sementara itu, pertumbuhan komponen Uang Kuasi juga menurun dari 12,1% secara yoy pada Februari 2014 menjadi 11,2% secara yoy.

"Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 antara lain disebabkan oleh penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah," tulis BI dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (6/5).

Bank Indonesia juga merilis, data penyaluran kredit kepada sektor swasta pada Maret 2014 tumbuh 19,1% secara yoy. Nilai tersebut melambat dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2014 yang penyalurannya mencapai 19,9% secara yoy, seiring dengan perlambatan permintaan domestik.

"Sementara itu, operasi keuangan pemerintah kembali mengalami kontraksi sejalan dengan masih rendahnya realisasi belanja pemerintah," jelas BI.

Selain itu, suku bunga simpanan dan kredit perbankan pada Maret 2014 masih terus meningkat. Rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 3, 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat 8,27%, 8,24% dan 7,41%, meningkat dibandingkan suku bunga Februari 2014 yang masing-masing sebesar 8,05%, 8,21% dan 7,18%.

Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit yang naik dari 12,55% pada Februari 2014 menjadi 12,57% pada Maret 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×