Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sumber pendanaan perusahaan multifinance di luar perbankan masih sangat terbatas.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman mengatakan CNAF dalam pendanaan mendapatkan dukungan dari induk usaha dalam pembiayaan bersama (joint financing).
Selain itu ia juga mengatakan dalam melakukan diversifikasi pendanaan CNAF melakukan kerjasama dengan perbankan berupa pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang serta dengan penerbitan Sukuk Berkelanjutan I Wakalah Bi Al Istitsmar I pada semester I 2024.
"Saat ini CNAF juga telah mendapatkan pinjaman sindikasi dari beberapa Bank," jelas Ristiawan kepada Kontan, Rabu (6/3).
Baca Juga: Sumber Pendanaan WOM Finance Mayoritas dari Bank
Menurut Ristiawan ke depannya CNAF tetap akan membuka kerjasama dengan perbankan guna mendapatkan pinjaman dengan margin yang kompetitif baik dalam bentuk pinjaman jangka pendek, jangka panjang di maupun Sindikasi.
Ia juga mencatat hingga 31 Desember 2023 pendanaan CNAF melalui fasilitas joint financing sebesar Rp 4,1 trilliun atau 42%, Bilateral Loan sebesar Rp 4,1 trilliun atau 42% serta pendanaan dari sukuk dan sindikasi sebesar Rp 1,5 triliun atau 16%.
"Untuk tahun ini kami belum ada rencana untuk perubahan sumber pendanaan baru," ujarnya.
Di tahun 2024, Ristiawan mengungkapkan CNAF akan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al Ististmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance Tahap I tahun 2024 dengan plafon sebesar Rp 5 triliun. Ia menambahkan pernebitan tersebut akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimana pada tahun 2024 maksimal peberbitan sebesar Rp 1 triliun.
"Pendanaan yang didapatkan CNAF akan dimanfaatkan dalam bentuk pencairan pembiayaan baru sehingga meningkatkan asset perusahaan sekaligus memberikan fasilitas kepada masyarakat yang membutuhkan support pembiayaan," jelasnya.
Sebelumnya, OJK sebut salah satu tantangan pengembangan bisnis perusahaan pembiayaan adalah sumber pendanaan yang masih bergantung kepada pinjaman perbankan, dimana porsi pinjaman perbankan mengambil porsi 91,19% dari total pendanaan.
Menanggapi hal tersebut Ristiawan mengungkapkan pendanaan dari bank memang banyak dipilih oleh perusahaan multifinance karena prosesnya dinilai cukup cepat.
Selain itu juga sumber pendanaan perusahaan multifinance di luar perbankan masih sangat terbatas. Meski begitu Ristiawan mengatakan untuk mengurangi ketergantungan atas pinjaman bank juga sangat mungkin dilakukan oleh Multifinance.
"Multifinance dapat mengurangi ketergantungan dengan bank dengan beberapa cara, seperti aktif dan konsisten menerbitkan surat berharga baik dalam bentuk MTN, sukuk atau obligasi, serta bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan non bank, lembaga dan atau badan usaha lainnya," ucap Ristiawan.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mengungkapkan saat ini mayoritas sumber pendaan berasal dari bank dan sisanya berasal dari pernerbitan obligasi.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan WOM Finance berusaha terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh sumber pendanaan yang efektif dan efisien.
Ia mengungkapkan hingga saat ini, sumber pendanaan WOM Finance berasal dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi.
"Untuk obligasi memiliki porsi 30% terhadap total liabilitas perusahaan, sisanya bank," jelas Cincin kepada Kontan, Rabu (6/3).
Cincin menambahkan WOM Finance telah melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh pendanaan yang efektif dan efisien, diantaranya dengan melakukan penerbitan obligasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan.
Baca Juga: OJK Luncurkan Roadmap Perusahaan Pembiayaan, Begini Tanggapan WOM Finance
"Ke depannya, kami masih akan terus berusaha melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui pinjaman bank maupun penerbitan obligasi," ujar Lisa.
Cincin melihat kondisi fundamental WOM Finance yang kuat, dukungan dari Induk Perusahaan yang solid, serta tingginya kepercayaan investor terhadap Perusahaan, maka ia cukup optimis ke depannya diversifikasi sumber pendanaan dapat berjalan menghasilkan pendanaan yang efektif dan efisien.
"Perusahaan optimistis dapat terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan, dimana salah satunya adalah dengan melakukan penerbitan obligasi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News