Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan boleh berbangga. Pasalnya jumlah pesertanya saat ini sudah mencapai 15,4 juta orang atau melampaui target akhir tahun yang sebanyak 15,2 juta orang.
Meski begitu, Junaedi Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan mengaku belum terlalu senang. “Angka kepesertaan ini sangat dinamis, bergantung peserta yang keluar dan masuk,” ujarnya, Kamis (21/8). Itu sebabnya, meski telah melampaui target, BPJS tidak akan merevisi target tersebut.
Menurut Junaedi, saat ini kontribusi kepesertaan masih didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan wilayah Jawa lainnya.BPJS bertekad agar jumlah peserta dari wilayah di luar Jawa juga bisa ditingkatkan.
Selain itu, BPJS juga akan proaktif menjaring peserta warga negara asing yang berdomisili di Indonesia. Saat ini, sudah ada 1.000 warga negara asing berdomisili di Indonesia yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kebanyakan mereka diikutsertakan oleh perusahaan di sektor migas dan tambang di Kalimantan, Bali dan lain sebagainya,” terang Junaedi.
Hingga Juli 2014, BPJS Ketenagakerjaan sudah mengantongi iuran sekitar Rp 30 triliun, atau 50% dari target tahun ini. Iuran tersebut untuk mengongkosi program jaminan kematian, jaminan kecelakaan diri dan tunjangan hari tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News