kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pinjaman valas meningkat 10,8% di semester I-2019


Selasa, 20 Agustus 2019 / 20:30 WIB
Pinjaman valas meningkat 10,8% di semester I-2019
ILUSTRASI. Piutang perusahaan pembiayaan


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo .

Multifinance lain, PT Federal Internasional Finance (FIF Group) juga telah menandatangani pinjaman sindikasi sebesar USD 400 juta. ”Pinjaman club sebesar US$ 200 juta dari Bank. Bank yang memberi pinjaman berasal dari Jepang, Korea, Hong Kong, Australia, dan Singapura,” ujar Direktur Keuangan FIF Hugeng Gozali kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8).

Hugeng juga mengungkapkan, di luar bonds untuk pinjaman bank, masih imbang antara rupiah dan valas.

Sementara itu, pemain lainnya yaitu Buana Finance membutuhkan pendanaan sebesar Rp 3,2 triliun tahun ini. Dari jumlah itu, Buana Finance mengincar pendanaan valas sebesar Rp 2,6 triliun.

Corporate Secretary Buana Finance Ted Suyani mengatakan pihaknya saat ini masih menjajaki pendanaan berupa pinjaman valas yang diharapkan bisa mencapai di sekitar Rp 1,2 triliun. 

Baca Juga: Ini alasan BOPO menurun di semester I 2019 menurut OJK

Sedangkan Buana Finance sebelumnya telah memperoleh pendanaan dari sindikasi perbankan yaitu Bank BCA senilai Rp 1 triliun dan Rp 100 miliar dari Bank QNB Indonesia. Sehingga, masih ada kekurangan kurang lebih sebesar Rp 1,6 triliun lagi yang harus didapatkan Buana Finance.

"Kebutuhan sampai akhir tahun kita sudah ada beberapa cadangan sindikasi lead by Bank BCA, Danamon, Standchart, OCBC dan QNB, saat ini posisi pinjaman masih di dominasi dalam negeri," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8).

Di kuartal IV, Buana Finance juga akan menerbitkan obligasi sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar. Namun, penerbitan obligasi tersebut akan melihat kondisi pasar.

Di sisi lain BCA Finance belum menjaring pendanaan luar negeri. Namun, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi dengan melihat kondisi pasar. "Kalau bunganya menarik, bisa saja. Sejauh ini belum ada. kami baru dapat dari bank lokal dan ada bank asing yang beroperasi di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Penuhi ketentuan OJK, fintech lending siapkan produk pembiayaan produktif

Saat ini BCA Finance sedang fokus dengan penerbitan obligasi yang direncanakan di bulan Oktober nanti. Plafon obligasi BCA Finance di Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II sebesar Rp 10 triliun, dan penerbitan pertama sebesar Rp 1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×