Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Mirip DigiKU, sasaran utama bank berlogo pita emas ini merupakan pelaku UMKM butuh modal tambahan untuk mempertahankan bisnisnya selama pandemi. Hingga akhir Juni 2020, bank berlogo pita emas ini telah tercatat menyalurkan kredit Rp 192,8 miliar kepada 6.639 debitur via skema ini.
Sementara itu, tak cuma bank pelat merah yang melirik paltform digital buat mengakselerasi pertumbuhan digitalnya. ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melalui platform Bank Digital BCA, maupun PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang sebelumnya bernama PT Bank Arto Indonesia Tbk. Dua bank tersebut masih dalam proses untuk meluncurkan platform pinjaman digitalnya pada kuartal IV-2020.
Baca Juga: Ini yang perlu disiapkan bank untuk ajukan penempatan dana LPS
Meski demikian, sejumlah strategi telah disiapkan, Bank DIgital BCA dan Bank Jago akan sama-sama membidik segmen ritel dan UMKM. Di segmen ritel alasannya karena penetrasi pengguna teknologi di Indonesia kini makin melejit, kemudahan akses bagi masyarakat ini bakal menciptakan pasar yang sangat potensial. Adapun UMKM ditargetkan arena potensinya yang belum tergarap optimal.
“Secara ticket size, targetnya cukup variatif. Yang pasti kita tidak akan masuk ke segmen yang besar-besar, mungkin kisaran puluhan juta hingga beberapa miliar rupiah,” kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News