Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) sepanjang tahun berjalan 2025 masih terbebani oleh penurunan bisnis asuransi jiwa kredit. Padahal produk ini diketahui menjadi kontributor utama dengan porsi sekitar 80% dari total premi.
Direktur Ciputra Life, Listianawati Sugiyanto mengungkapkan, per Juli 2025 premi asuransi jiwa kredit turun sekitar 30% secara tahunan (YoY). Koreksi ini dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan domestik serta melemahnya daya beli masyarakat.
“Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil produk asuransi jiwa kredit," ujarnya kepada Kontan, Rabu (10/9/2025).
Baca Juga: Asuransi Jiwa Kredit Masih Jadi Penopang Kinerja Ciputra Life pada Semester I-2025
Tercatat, total pendapatan premi Ciputra Life per Juli 2025 mencapai sebesar Rp 301 miliar atau baru mencapai sekitar 85% dari realisasi semester I-2024.
Ciputra Life memandang, tantangan dan prospek asuransi jiwa kredit masih sangat bergantung dari kondisi ekonomi secara umum, daya beli masyarakat, dan pertumbuhan kredit bank.
Dengan adanya target pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan berbagai stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan berharap situasi ekonomi Indonesia di semester II-tahun 2025 akan membaik.
"Jika itu terjadi pastinya akan berdampak positif kepada prospek kinerja perusahaan asuransi," tuturnya.
Baca Juga: Hasil Investasi Ciputra Life Tembus Rp 34,4 Miliar per Juli 2025
Untuk menjaga kinerja di sisa tahun ini, Ciputra Life mengandalkan strategi penguatan kerja sama dengan lebih dari 20 bank dan perusahaan multifinance, serta fokus pada inovasi produk dan digitalisasi layanan, seperti mobile apps, e-card, dan e-claim.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pendapatan premi asuransi jiwa turun 0,84% secara tahunan (YoY) per Juli 2025 menjadi Rp 103,42 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu pendapatan premi masih bisa tumbuh 2,14% YoY dengan nilai Rp 104,30 triliun.
Selanjutnya: YLKI Desak Pemerintah Bertindak Tegas Berantas Importir Pakaian Bekas
Menarik Dibaca: Bahagia Bisa Bikin Umur Panjang, Begini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News