Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan perlambatan pertumbuhan kredit perbankan bisa berdampak terhadap kinerja asuransi jiwa kredit.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan bahwa asuransi jiwa kredit sangat bergantung pada volume penyaluran pinjaman, baik di sektor konsumtif maupun produktif.
“Ketika pertumbuhan kredit mengalami perlambatan, maka permintaan terhadap polis asuransi jiwa kredit juga menurun. Premi asuransi jiwa kredit umumnya terikat langsung dengan volume pinjaman yang disalurkan,” ujar Togar kepada Kontan, Senin (19/5).
Baca Juga: Prudential Indonesia Perkuat Sinergi Perbankan untuk Topang Asuransi Jiwa Kredit
Menurut AAJI, tekanan terhadap sektor ini juga dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi seperti tingginya suku bunga, melemahnya daya beli masyarakat, dan perlambatan konsumsi. Hal ini memberikan tekanan tambahan terhadap pertumbuhan kredit dan berdampak lanjutan pada sektor asuransi jiwa kredit.
Terkait data pendapatan premi, AAJI menyatakan belum memiliki publikasi spesifik untuk segmen asuransi jiwa kredit secara terpisah. Selama ini, data premi dilaporkan secara agregat berdasarkan jenis produk tradisional dan unitlink.
Meski demikian, AAJI tengah mengkaji kemungkinan pengembangan kategorisasi premi yang lebih tersegmentasi. Togar bilang, AAJI juga menyoroti sejumlah tantangan dalam pengembangan asuransi jiwa kredit, termasuk keterbatasan informasi untuk proses underwriting dan tekanan dari mitra pembiayaan terkait fee-based income.
Baca Juga: Ciputra Life Catat Premi Asuransi Kredit Sebesar Rp 125 Miliar hingga April 2025
“AAJI mendorong adanya kolaborasi yang sehat dan berkelanjutan antara sektor perbankan, industri asuransi, dan regulator guna menciptakan ekosistem yang adil, transparan, dan berorientasi pada perlindungan konsumen," lanjut Togar.
Sebagai informasi, AAJI melaporkan pendapatan premi industri asuransi jiwa secara total mencapai Rp 185,39 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 4,3%, jika dibanding tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Respons Gojek, Grab, Maxim dan inDrive Terkait Potongan Aplikasi Ojek Online
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Awas Cuaca Hujan Ekstrem di Provinsi Ini saat Peralihan Musim Kemarau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News