Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premi di sejumlah perusahaan asuransi jiwa masih bertumbuh positif hingga kuartal III-2024. Namun, klaim yang dibayarkan juga terus meningkat pada periode tersebut.
PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia mencatatkan premi sebesar Rp 1,65 triliun hingga kuartal III-2024. Jumlah ini naik dibandingkan dengan pendapatan premi senilai Rp 1,55 triliun pada September 2023.
Klaim Generali Indonesia juga masih terus meningkat. Sepanjang Januari–September 2024, Generali Indonesia telah membayarkan klaim senilai Rp 962 miliar untuk lebih dari 213.000 kasus klaim yang terdiri dari klaim meninggal dunia, klaim kesehatan, dan klaim penyakit kritis.
Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama menyebutkan secara nominal, pembayaran klaim ini meningkat sebesar 12% secara year on year (YoY) atau dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Selain itu, dari total klaim yang dibayarkan ini, 79%-nya merupakan klaim kesehatan, yang membuktikan masih tingginya risiko kesehatan yang juga dibarengi dengan tingginya inflasi medis, sehingga memicu kenaikan harga obat-obatan maupun layanan medis,” kata Vivin kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).
Baca Juga: BNI Life Proyeksi Premi Unitlink Bisa Capai Rp 1,49 Triliun hingga Akhir 2024
Terkait dengan masih tingginya klaim yang terjadi, Vivin optimistis dengan kerja sama yang dibangun antara regulator dan berbagai stakeholders yang ada, sehingga inflasi medis bisa terkendali dan dapat meminimalisir kenaikan klaim kesehatan, serta menjaga kinerja keuangan industri.
“Sementara untuk premi sendiri, kami optimistis ke depannya masih terus mengalami pertumbuhan, sejalan dengan meningkatnya awareness masyarakat terhadap pentingnya proteksi asuransi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Vivin mengatakan untuk memberikan perlindungan kepada para nasabah, Generali Indonesia terus berinovasi menghadirkan berbagai produk inovatif dan memberikan nilai tambah. Selain itu, di saat yang sama perseroan juga terus aktif melakukan edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya proteksi asuransi melalui para agen ataupun melalui media komunikasi lainnya.
“Literasi tersebut dilakukan mulai dari komunikasi melalui media massa dan secara digital yang terus aktif kami lakukan di media sosial,” imbuhnya.
Baca Juga: Astra Life Catatkan Total Aset sebesar Rp 8,1 Triliun Hingga September 2024
Premi Astra Life Juga Tumbuh Meski Klaim Naik
Selaras dengan hal ini, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) juga mencatakan pertumbuhan premi hingga kuartal III-2024, di mana pendapatan premi mencapai sebesar Rp 4,5 triliun atau naik sebesar 2,27% secara tahunan atau yoy.
Presiden Direktur Astra Life, Nico Tahir mengatakan bahwa sejak awal tahun, nilai premi telah mengalami pertumbuhan sebanyak sembilan kali lipat.
Menurut dia, kondisi perusahaan yang terus positif ini membuat perusahaan mencatatkan laba bersih senilai Rp 40,52 miliar pada September 2024, atau membaik jika dibandingkan dengan periode kuartal III-2023 yang sempat rugi Rp2,79 miliar.
Selain itu, Nico menilai, tren positif ini merupakan buah dari pondasi bisnis Astra Life yang dibangun secara kuat sehingga dapat mencapai profitabilitas yang berkelanjutan di tengah situasi ekonomi yang masih bisa dikatakan cukup fluktuatif.
Hal tersebut tercermin dari World Bank dan IMF yang memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global di pengujung tahun 2024, akan mengalami perlambatan dengan angka pertumbuhan hanya berada di rentang 2,6% hingga 3,2% secara YoY.
Baca Juga: Dongkrak Penetrasi, Kinerja Kanal Digital Asuransi Jiwa Akan Diperkuat
Terkait dengan klaim, Nico menyebutkan hingga kuartal III-2024, Astra Life telah membayar klaim senilai Rp 553 miliar (di luar manfaat penutupan polis). Angka tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Sayangnya, ia tidak menyebutkan besaran dari kenaikan klaim tersebut.
Walaupun demikian, Astra Life tetap mampu melampaui tingkat solvabilitas/Risk Based Capital (RBC) minimum 120% yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada kuartal III 2024, tingkat solvabilitas/Risk Based Capital (RBC) Astra Life berada di angka 256% atau mengalami pertumbuhan sebesar 44% YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 lalu.
Nico mengatakan, sepanjang Januari - September 2024, Astra Life telah melakukan berbagai upaya di antaranya menjaga portofolio bisnis yang baik.
“Tak hanya itu, kami juga melakukan berbagai upaya di antaranya mendorong produk berbasis proteksi, optimalisasi pendapatan investasi, biaya operasional yang tepat sasaran, dan melakukan inovasi-inovasi guna memperkuat pertumbuhan portofolio," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News