kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Premi asuransi jiwa tradisional tumbuh lebih rendah dari unitlink


Senin, 01 April 2019 / 18:46 WIB
Premi asuransi jiwa tradisional tumbuh lebih rendah dari unitlink


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premi tradisional dan premi unitlink asuransi jiwa dalam lima tahun terakhir sama-sama tumbuh. Akan tetapi, premi tradisional asuransi jiwa tumbuh lebih rendah dari unitlink.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, sepanjang tahun 2014-2018, premi tradisional hanya naik 8,7%, sedangkan premi unitlink naik sebesar 13,5%.

Pertumbuhan premi produk unitlink yang lebih besar dibandingkan produk tradisional disebabkan oleh ketertarikan masyarakat terhadap produk proteksi berbalut investasi ini. Sebagian besar masyarakat berpersepsi bahwa dengan berasuransi maka uang mereka akan hilang jika tidak ada klaim sama sekali.

Kemudian, muncul produk unitlink yang menawarkan proteksi sekaligus investasi yang menjadi angin segar bagi masyarakat untuk membeli asuransi.

Berdasarkan data AAJI, per 2018, premi tradisional mencakup 40,7% dari total premi sebesar Rp 185,87 triliun. Sementara itu, produk unitlink mencakup 59,3%. Angka ini menurun dari tahun 2017 yang mana porsi premi produk tradisional mencapai 47,8% dan unitlink 52,25% dari total premi sebesar Rp 193,33 triliun.

Asuransi FWD Life juga mencatat, premi produk tradisionalnya lebih kecil dibanding unitlink. Per 2018, Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani mengatakan, perusahaannya mencatat, porsi unitlink adalah sebesar 56% dari total pendapatan premi sebesar Rp 764,17 miliar (unaudited). “Sisanya employee benefit dan traditional,” kata dia.

Sementara itu, Capital Life mencatat, premi tradisional per 2018 mencakup 62,3% dari total premi yang sebesar Rp 7,81 triliun (unaudited). Bahkan, Direktur Bisnis Capital Life Robin Winata mengatakan, per Februari 2019, porsi unitlink naik menjadi 80% dari total premi yang sebesar Rp 640 miliar.

Untuk mengembangkan produk unitlink-nya, Capital Life belum lama ini juga mengeluarkan produk unitlink dengan premi reguler, di samping produk terdahulunya yakni unitlink dengan premi tungggal.

Meskipun unitlink terus berkembang, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu memprediksi, dalam jangka panjang premi produk tradisional bakal lebih dominan. Alasannya, pengetahuan masyarakat tentang asuransi jiwa makin meningkat. “Karena kan sekarang ini semuanya tinggal cari di Google (internet),” kata dia.

Dengan adanya internet dan kemajuan teknologi, masyarakat akan paham kalau tujuan awal asuransi jiwa itu adalah untuk memproteksi diri. Akan tetapi, untuk saat ini, memang asuransi jiwa proteksi berbalut investasi-lah yang lebih diminati masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×