Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premi lini bisnis asuransi rangka kapal (marine hull) menurun di Kuartal III 2019.
Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe bilang lini bisnis asuransi rangka kapal mengalami penurunan di Kuartal III 2019, namun ia belum bisa menyampaikan datanya karena masih mengumpulkan fata dari lini bisnis asuransi lainnya.
"Secara umum bisnis marine hull insurance memang mengalami penurunan karena loss ratio tinggi dan tarif makin kecil sehingga premi tidak seimbang dengan liability,"kata Dody Dalimunthe kepada Kontan.co.id, Jumat (1/11).
Baca Juga: Penurunan Premi Pebisnis Asuransi Kendaraan Mencapai Dua Digit
Beberapa masalah dalam asuransi rangka kapal ini menurut Dody adalah Kondisi kapal di Indonesia banyak yang usia tua, Kepatuhan manajemen kapal terhadap ketentuan maintenance kelas kapal, Fraud di asuransi rangka kapal yang dilakukan oleh sindikat.
"Beberapa underwriter asuransi rangka kapal belum memahami product knowledge secara lengkap, khususnya terkait faktor Underwriting,"kata Dody Dalimunthe.
Dody bilang ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggarap lini bisnis asuransi rangka kapal. Menurutnya, kapal-kapal baru atau usia muda sebaiknya didorong untuk banyak beroperasi di perairan Indonesia.
Baca Juga: Adira Insurance ikut menekan angka kecelakaan lewat kampane I Wanna Get Home Safely
Underwriter asuransi rangka kapal harus memastikan bahwa semua faktor underwriting telah dianalisa sebelum penerbitan polis. Masalah fraud juga harus disikapi dengan tindakan mitigasi yang baik serta investigasi penuh dan law enforcement kepada pelaku fraud.
Asuransi rangka kapal ini memberikan jaminan kerusakan atau kerugian terhadap kapal, mesin dan perlengkapannya. Jenis asuransi ini juga memberi jaminan terhadap bahaya laut dan risiko pelayaran lainnya.
Dody yakin, lini bisnis asuransi rangka kapal memiliki potensi tumbuh tinggi ke depan karena kebijakan pemerintah untuk meningkatkan industri maritim.
Baca Juga: Ingin garap bisnis PAYDI, asuransi umum menanti lampu hijau dari OJK
"Asas cabotage juga diharapkan meningkatkan industri kapal-kapal nasional. Dengan demikian permintaan asuransi rangka kapal maupun marine cargo juga diharapkan meningkat,"kata Dody Dalimunthe.
Beberapa industri asuransi umum yang bermain di lini bisnis rangka kapal tidak bersedia untuk diwawancara terkait pencapaiannya di Kuartal III 2019.
Sementara itu, Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo mengatakan, untuk Produksi Tahun 2019 Premi asuransi rangka kapal yang disumbangkan perusahaan paling besar dari segmen Broker sebesar Rp. 19,6 triliun atau sebesar 89 % dari total seluruh produksi Marine Hull year to date Kuartal III 2019.
Baca Juga: Bila diizinkan, asuransi umum inginkan OJK awasi produk PAYDI
"asuransi rangka kapal hanya turun sedikit. Penurunan ini karena ada beberapa kapal milik group kami yang di jual," kata Widodo kepada Kontan.co.id, Jumat (1/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News