kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.294   9,00   0,06%
  • IDX 7.895   -48,47   -0,61%
  • KOMPAS100 1.109   -11,24   -1,00%
  • LQ45 827   0,22   0,03%
  • ISSI 266   -2,02   -0,75%
  • IDX30 427   -0,69   -0,16%
  • IDXHIDIV20 494   0,59   0,12%
  • IDX80 125   0,10   0,08%
  • IDXV30 131   0,38   0,29%
  • IDXQ30 138   0,03   0,02%

Premi tradisional kalahkan premi unitlink


Jumat, 09 Maret 2012 / 11:09 WIB
Premi tradisional kalahkan premi unitlink
ILUSTRASI. Wijaya Karya (WIKA) masih mengkaji aset yang akan ditawarkan ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI).


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Sepanjang 2011 lalu, ternyata produk asuransi tradisional lebih diminati dibandingkan asuransi berbasis investasi alias unitlink . Terbukti, premi tradisional baru tumbuh 71,2% sebesar Rp 33,9 triliun dari tahun sebelumnya Rp 19,8 triliun.

Angka tersebut menyaingi premi baru unitlink yang hanya tumbuh 2,68% menjadi Rp 33,73 triliun dari tahun sebelumnya Rp 32,85 triliun. Total premi baru asuransi jiwa tahun lalu Rp 67,65 triliun atau meningkat 28,45%.

Namun dari total pendapatan premi lanjutan sebesar Rp 26,78 triliun, unitlink masih mendominasi dengan kontribusi Rp 15,24 triliun alias 51,88%. Sedangkan premi lanjutan tradisional hanya Rp 11,53 triliun atau 48,12%.

Hendrisman Rahim Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI), menduga peningkatan premi baru tradisional karena pengaruh meningkatnya jumlah tertanggung kumpulan.

Asal tahu saja, tahun lalu tertanggung kumpulan tumbuh 71,01% menjadi 40,83 juta orang dari tahun sebelumnya 23,87 juta orang. Bandingkan dengan tertanggung perorangan tahun lalu turun 3,65% menjadi 8,9 juta orang dari sebelumnya 9,3 juta orang.

"Karena perorangan lebih ke unitlink kalau kumpulan membeli tradisional," ujarnya, Jumat (9/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×