Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Untuk mendukung kinerja industri asuransi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap akan ada penambahan tenaga aktuaris di Indonesia. Lembaga yang mengawasi industri keuangan ini pun mencanangkan program 1.000 aktuaris dalam 5 tahun mendatang.
"Kami menghitung, jumlah aktuaris di sini kurang," hitung Dewan Komisioner OJK bidang Industri Keuangan Non Bank, Firdaus Djaelani, di Gedung Permata Kuningan, Selasa, (9/7).
Ia menyebut, saat ini baru terdapat 178 aktuaris di Indonesia. Jumlah tersebut bukanlah aktuaris yang masih aktif. Namun ada yang sudah pensiun atau bahkan meninggal. Karena sedikitnya jumlah aktuaris inilah yang menyebabkan harga kerja mereka terbilang tinggi.
Firdaus menyadari bahwa ada cara mudah untuk melahirkan banyak aktuaris. Misalnya saja bekerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki jurusan Matematika. Ia mensyaratkan, perguruan tinggi tersebut pun haruslah yang berkualitas bagus.
Nantinya, biaya untuk melahirkan para aktuaris ini akan berasal dari perusahaan asuransi. Jadi, masing-masing perusahaan asuransi memberi beasiswa kepada beberapa anak untuk berkuliah. Sehingga jumlah aktuaris di Indonesia dapat meningkat dengan pasti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News