Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan syariah (BUS dan UUS) terus menggenjot bisnis produk tabungan emas/cicil emas di tahun ini. Maklum saja tren investasi pada instrumen emas terus menunjukan peningkatan.
Bahkan OCBC NISP baru saja meluncurkan produk terbarunya Tabungan Emas berbasis layanan syariah yang dapat diakses melalui aplikasi digital ONe Mobile.
OCBC NISP melalui Unit Usaha Syariah (UUS) menargetkan transaksi jual beli melalui Tabungan Emas sebanyak 40.000 transaksi untuk tahun pertama setelah peluncurannya.
Kepala Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP Mahendra Koesumawardhana menyampaikan, optimismenya untuk mencapai target tersebut mengingat program harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau.
Baca Juga: Rilis Produk Tabungan Emas, OCBC NISP Targetkan 40.000 Transaksi di Tahun Pertama
"Harapan kami di tahun pertama ini karena harganya juga terjangkau mulai dari Rp 10.000, jadi harusnya semua orang akan tertarik untuk mencobanya," kata Mahendra kepada Kontan.co.id, Rabu (23/8).
Bank Muamalat juga sudah merencanakan untuk segera meluncurkan produk Cicil Emas, meskipun masih merahasiakan kapan jadwal peluncurannya.
Sementara itu bank-bank syariah lainnya yang sudah memiliki produk tabungan emas/cicil emas, juga menunjukkan performa kinerja yang menggembirakan di pertengahan tahun ini.
BCA Syariah misalnya, yang mencatat pertumbuhan pembiayaan Emas iB tumbuh sebesar 35% secara year on year (YoY) per Juli 2023. Komposisinya mencapai 6% dari total pembiayaan konsumer.
Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan, pertumbuhan yang positif tersebut disebabkan harga emas yang stabil dan terus meningkat secara jangka panjang.
"Sehingga ini membuat pembiayaan emas menjadi menarik bagi nasabah dan sebagai produk unik dari bank syariah, pembiayaan emas memiliki potensi pembiayaan yang masih luas," kata Pranata kepada Kontan.co.id.
Lebih lanjut Pranata mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan segmen pembiayaan Emas, BCA Syariah akan terus meningkatkan kegiatan pemasaran dan melakukan pengembangan secara digital untuk proses pembiayaan yang cepat.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (23/8) di Pegadaian Kompak Naik
"Kami menargetkan pertumbuhan pembiayaan konsumer sehingga secara keseluruhan komposisinya mencapai 10% dari total pembiayaan BCA Syariah di akhir 2023," kata Pranata.
Senada, Unit Usaha Syariah (UUS) dari CIMB Niaga juga mencatat pertumbuhan yang positif di paruh pertama tahun ini, dengan tren pembiayan emas yang meningkat sebesar 103% YoY per Juli 2023.
Direktur Syariah Banking Pandji P. Djajanegara menyampaikan, pertumbuhan tersebut didorong oleh tingginya minat nasabah dan prospek pembiayaan emas Logam Mulia (LM) di tahun 2023.
"Saat ini prospeknya cukup bagus karena saat ini harga emas LM cukup stabil dan cenderung naik trennya. Sehingga hal ini bagi nasabah yang ingin berinventasi emas sangat menguntungkan," kata Pandji kepada Kontan.co.id.
Di sisi lain Pandji mengatakan untuk saat ini belum banyak bank yang fokus menggarap bisnis produk pembiayaan emas, baik bank syariah maupun konvensional, sehingga potensinya masih sangat besar.
Hingga akhir tahun 2023, CIMB Niaga Syariah menargetkan pembiayaan emas sebesar Rp 350 miliar. Tercatat per Juli, Pembiayaan emas CIMB Niaga Syariah sudah mencapai Rp 308 miliar.
Baca Juga: Strategi Investasi Emas bagi Pemula
Pandji merinci strategi yang akan akukan untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan emas adalah dengan melakukan penjualan melaui cabang baik cabang syariah (KCS) maupun kantor cabang konven (OC), mobile sales dan telesales.
Strategi lainnya adalah dengan membuat program marketing seperti cashback, bundling program hingga cross selling program.
"Kita juga mengembangkan akusisi secara digitital melalui Digital Online Form platform, dan melakukan partnership dengan komunitas- komunitas," kata Pandji.
Bank Syariah Indonesia (BSI) juga mencatat tren pertumbuhan bisnis cicil emas yang meningkat. Tercatat per Mei 2023 lalu, bisnis cicil emas tumbuh 42,05% YoY.
Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Gunawan Arif Hartoyo menyampaikan, segmen bisnis pembiayaan cicil emas masih diminati masyarakat.
Mengingat Emas merupakan salah satu investasi retail yang menjangkau semua elemen masyarakat, dan emas masih menjadi pilihan investasi yang likuid, aman dan tahan terhadap inflasi.
"Di BSI sendiri, saat ini bisnis emas menjadi salah satu segmen yang mengalami pertumbuhan signifikan. Perseroan memproyeksikan bisnis emas terus positif," kata Gunawan kepada Kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Hadiah Emas dari Disiplin Menabung di Tabungan Bebas Biaya dan Tabungan Rencana
Adapun strategi yang dilakukan untuk terus mendorong pertumbuhan cicil emas adalah dengan fokus pada segmen nasabah eksisting melalui penawaran program-program menarik seperti program sejahtera bersama emas.
"Saat ini kami terus mengembangkan bisnis emas sebagai bentuk literasi dan inklusi keuangan guna memberikan awareness kepada masyarakat agar memiliki investasi sesuai syariah yang halal, mudah dijangkau dan diakses," kata Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News