Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama kuartal pertama tahun 2024, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) telah membayar klaim dan manfaat senilai Rp 4,5 triliun, mengalami peningkatan sebesar 9,3% dari periode yang sama pada tahun 2023 yang mencatat Rp 4,1 triliun.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, mengungkapkan bahwa dari total klaim tersebut, klaim untuk penyakit kritis mencapai Rp 84,9 miliar. Klaim ini didominasi oleh kasus penyakit jantung kronik sebesar 19% dan kanker payudara sebesar 15%.
"Prudential Indonesia komitmen untuk memenuhi hak nasabah dengan memberikan perlindungan melalui pembayaran klaim dan manfaat sesuai dengan syarat dan ketentuan polis yang telah disepakati," ujar Karin kepada Kontan.co.id pada hari Jumat (12/7).
Baca Juga: Kanker Menjadi Sumber Klaim Asuransi Penyakit Kritis Terbesar
Pada tahun 2023, Prudential Indonesia mencatat penurunan jumlah kasus penyakit kritis yang masuk, yang berdampak pada tren pembayaran klaim yang mencapai Rp 378,47 miliar, turun 13,5% dari tahun sebelumnya yang mencatat Rp 437,9 miliar.
Klaim untuk penyakit jantung kronik dan kanker payudara tetap mendominasi dengan masing-masing 20% dan 14%.
Prudential terus berupaya untuk pertumbuhan berkelanjutan dengan menghadirkan produk PRUCritical Benefit 88, yang memberikan perlindungan komprehensif untuk 60 kondisi kritis atau kematian hingga usia 88 tahun.
Termasuk perawatan Angioplasti yang menawarkan pembayaran 10% maksimal Rp 200 juta dari Uang Pertanggungan saat tertanggung menjalani prosedur tersebut, tanpa mengurangi manfaat PRUCritical Benefit 88.
Baca Juga: Perusahaan Catatkan Kenaikan Klaim Asuransi Kritis
Uang Pertanggungan tetap dibayarkan di akhir masa pertanggungan jika nasabah masih hidup dan tidak mengajukan klaim untuk salah satu dari 60 kondisi kritis yang dijamin, menjaga polis tetap aktif.
"Kami percaya produk ini menjadi pilihan tepat bagi nasabah yang membutuhkan asuransi jiwa dengan manfaat perlindungan jangka panjang dengan premi yang terjangkau, untuk mengurangi dampak finansial akibat risiko penyakit kritis terhadap keluarga," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News