Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Timah Tbk (TINS) pada 2019 lalu cukup mengecewakan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, TINS mencetak rugi bersih sebesar Rp 611,28 miliar sepanjang 2019 silam.
Bukan hanya itu saja, manajemen TINS tampaknya harus berjibaku untuk bisa melunasi utang jangka pendeknya. Pasalnya, perusahaan pelat merah ini memiliki utang jumbo yang akan jatuh tempo tahun ini. Total jumlahnya mencapai Rp 8,79 triliun.
Dalam laporan keuangan TINS yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia, terlihat bahwa utang TINS tercatat di bank-bank swasta dan juga bank milik negara.
Baca Juga: Pendapatan naik tapi rugi, ini rekomendasi saham PT Timah (TINS)
Dalam daftar utang dari kreditur jangka pendek perinciannya sebagai berikut;
Utang dalam mata uang rupiah:
- MUFG dengan pinjaman sebesar 1,08 triliun
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,5 triliun
- PT CIMB Niaga Tbk(CIMB) Rp 1 triliun
- PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 500 miliar
Utang dengan mata uang dolar AS:
- MUFG setara rupiah Rp 875,76 miliar
- Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) setara rupiah Rp 556,04 miliar
- PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) sebanyak Rp 396,18 miliar
- Bank DBS Indonesia setara dengan Rp 139 miliar
Sementara total utang ke pihak ketiga capai Rp 6,05 triliun.