kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rabobank membidik target pertumbuhan kredit 25%


Rabu, 24 Januari 2018 / 13:14 WIB
Rabobank membidik target pertumbuhan kredit 25%
ILUSTRASI. Pelayanan Rabobank Indonesia


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahanan pangan dan perkebunan merupakan industri yang sangat potensial di Indonesia. PT Bank Rabobank International Indonesia sebagai bank yang berfokus memberikan penyaluran pada pangan dan agrikultur berambisi meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit 25% tahun ini.

Direktur Utama Rabobank Indonesia, Jos Luhukay mengatakan, pihaknya akan berfokus hanya pada sektor pangan dan agrikultur. Hingga saat ini, penyaluran kredit untuk sektor tersebut sudah mencapai 66% dari portofolio Rabobank Indonesia.

Jos menjelaskan, agar penyaluran tepat sasaran, maka model penyaluran yang digunakan Rabobank tidak hanya memperhatikan dari sisi selain produsen saja. Pihaknya juga harus memperhatikan dari sisi penjualan dan hal lainnya yang mendukung produksi pangan dan agrikultur.

Ia mencontohkan pada perikanan, bahwa ikan merupakan produk yang mudah membusuk. "Makanya kami cari siapa yang mau bikin cold storage, nanti kami biayain," kata Jos belum lama ini saat peresmian kantor cabang Rabobank Bandung.

Jos mengatakan, model pendekatan itu dikenal sebagai pendekatan kluster, yakni penyaluran kredit tidak hanya kepada produsen saja. Dengan mengetahui siapa pembeli, distributor, eksportir, dan siapa yang menyediakan instrumen pendukung produksi, Rabobank bisa menekan risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) di angka sekitar 1%.

Sementara itu, perlunya digital banking juga menjadi faktor penting untuk mendorong pertumbuhan penyaluran kredit. Hingga saat ini, Rabobank telah bekerja sama dengan e-commerce yang mengumpulkan petani holtikultura.

Dalam kerja sama tersebut, Jos kembali lagi memberi contoh. Agar produk pertanian terdistribusi sampai ke supermarket, Rabobank berperan untuk melakukan pembelian kepada petani atas hasil panennya. "Nanti petani bilang, oke karena kontan aku kasih diskon," jelasnya. Karena diskon tersebut, Ia meyakini harga pangan akan menjadi murah sampai ke konsumen.

Lebih lanjut, Jos menegaskan proses seperti itu tidak akan bisa berjalan tanpa adanya digital banking lewat bukti pembayaran berupa electronic data capture (EDC).

Ke depan, sektor pangan dan agrikultur akan menjadi perhatian utama Rabobank. Di sisi lain, pihaknya akan mengurangi keterlibatan pada penyaluran untuk infrastruktur.

Dengan strategi tersebut, total penyaluran kredit unaudited di tahun 2017 lalu senilai Rp 11 triliun. Rabobank Indonesia menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2018 senilai Rp 14 triliun atau naik 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×