Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Rabobank Internasional Indonesia merencanakan ekspansi sepanjang dua tahun mendatang. Untuk membiayai agenda perluasan usaha di Indonesia, Rabobank Indonesia meminta induk usaha di Belanda, Rabobank Group, menyuntikkan modal segar.
Chief Financial and Risk Officer Rabobank Indonesia Geert Embrechts bilang, Rabobank Indonesia saat ini punya posisi yang lebih kuat karena berstatus sebagai anak perusahaan. "Induk usaha kami merupakan salah satu bank teraman di dunia. Saat perbankan lain di Belanda membutuhkan bantuan finansial karena krisis global, Rabobank Group tidak melakukan hal tersebut karena posisi finansial masih bagus," klaim Embrechts, kemarin.
Meski belum membocorkan berapa besar kebutuhan suntikan modal, Embrechts bilang, Rabobank Group pun selalu mendukung langkah Rabobank Indonesia untuk melakukan ekspansi bisnis termasuk menyuntikkan modal. Rabobank Indonesia yang menuntaskan merger dengan Bank Haga dan Bank Hagakita di awal tahun ini, memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 13,17% di akhir triwulan tiga 2008.
Agenda ekspansi Rabobank Indonesia di 2009-2010 adalah memperbesar pangsa pasar di sektor pangan dan agribisnis. Rabobank Indonesia juga ingin menambah jaringan kantor untuk mencapai misi memperluas penyaluran kredit ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Rabobank Indonesia menargetkan kredit tumbuh berkisar 15%-20% di tahun depan.
Per akhir September, nilai kredit sebesar Rp 9,64 triliun, naik 29% dari posisi akhir 2007 sebesar Rp 7,47 triliun. Tahun ini, Rabobank menargetkan pertumbuhan kredit 20%-30%.
Pada akhir kuartal ketiga, sebanyak 52% kredit mengalir ke sektor UKM. "Kami memilih UKM karena sektor ini terbukti mampu bertahan di masa krisis sekalipun," tandas Presiden Direktur Rabobank Indonesia Antonio da Silva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News