Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 583 miliar sepanjang tahun 2024.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, nilai tersebut melesat sebesar 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 520 miliar.
Di samping itu, total aset CNAF pada tahun 2024 juga tumbuh mencapai Rp 10,53 atau naik 11,4% jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp 7,54 triliun.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Perusahaan, CIMB Niaga Auto Finance Diversifikasi Produk di 2025
Adapun, CNAF juga telah menyalurkan total pembiayaan baru sebesar Rp 9,96 triliun atau tumbuh 11,4% secara year on year (YoY) atau tahunan dari Rp 8,94 triliun.
Ristiawan menegaskan, penyaluran pembiayaan baru CNAF tahun 2024 tersebut telah melampaui target sebanyak 110,7% dari total target awal tahun senilai Rp 9 triliun.
"Adapun faktor pendorong pencapaian kinerja tahun 2024 salah satunya yaitu inisiatif digital yang mempercepat otomatisasi proses kerja serta mendukung produktivitas dalam bekerja," kata Ristiawan kepada Kontan, Senin (27/1).
Selain itu, CNAF juga telah meluncurkan sejumlah aplikasi yang diklaim menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan kinerja perusahaan. Salah satunya adalah CNAF Mobile App, untuk mempercepat nasabah dalam pengajuan kredit.
Di sisi lain, untuk meningkatkan akuisisi bisnis, perusahaan mengembangkan aplikasi berupa SCMS (Sales Control & Management System) yang dapat memonitor seluruh aktivitas sales dari end-to-end.
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Catat Penyaluran Pembiayaan UMKM Rp 321,9 Miliar pada 2024
Serta aplikasi CNAF Partner Mobile sebagai wadah yang menghubungkan partner (dealer dan showroom) dengan CNAF untuk mempercepat proses transaksi dan meningkatkan customer experience.
Tahun 2025 ini, CNAF menargetkan laba sebelum pajak sebesar Rp 550 Miliar. Sedangkan untuk total penyaluran pembiayaan baru ditargetkan sebesar Rp 9,5 Triliun.
"CNAF optimis dapat mencapai target tersebut di tahun 2025 ini. CNAF juga tetap mengedepankan proses yang cepat dengan persyaratan dokumen yang simpel," tuturnya.
Ristiawan mengakui bahwa tahun 2025 ini merupakan tahun yang cukup menantang. Di tengah kurs dolar yang masih tinggi, daya beli masyarakat yang melemah dan juga berbagai aturan pajak yang diberlakukan secara tidak langsung berdampak pada market. Namun, CNAF optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan dan tentunya CNAF juga akan melakukan diversifikasi produk di tahun ini.
Selanjutnya: Menhub Dudy Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 dengan Menkes
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 99S di Selatan Banten, Cuaca Hujan Lebat di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News