Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren kenaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di industri multifinance, PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan kondisi yang tetap terkendali hingga awal 2025.
Elisabeth Lidya Sirait, Head of Corporate Secretary & Legal MUF mengatakan rasio BOPO per Maret 2025 masih berada dalam batas yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Tahunan (RBT) 2025.
“Secara year-on-year memang ada kenaikan dibandingkan tahun lalu, namun sedikit turun dibandingkan Februari 2025,” ujar Elisabeth kepada Kontan, Rabu (9/4).
Sebagai gambaran, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio BOPO industri multifinance naik menjadi 79,36% per Desember 2024, dari 76,89% pada akhir 2023.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Optimistis Beri Pembiayaan ke UMKM meski Risiko Kredit Tinggi
Kenaikan ini menandakan adanya tekanan efisiensi yang dirasakan pelaku pembiayaan secara umum, terutama di tengah ekspansi bisnis dan kebutuhan penguatan teknologi.
Di sisi lain, MUF tetap berupaya menjaga efisiensi melalui berbagai strategi internal. Perusahaan mengandalkan pendekatan berbasis teknologi dan optimalisasi proses sebagai kunci pengendalian biaya.
“Kami melakukan optimalisasi platform pembiayaan seperti MOAS dan mufapp, serta otomatisasi proses internal guna menekan biaya dan mempercepat layanan,” ujar Elisabeth.
Baca Juga: Piutang Pembiayaan Syariah Mandiri Utama Finance Tumbuh 29,2% pada Februari 2025
Namun demikian, MUF tidak menampik adanya tantangan dalam mengelola efisiensi operasional. Fluktuasi biaya menjadi salah satu faktor utama, seiring dengan kebutuhan inovasi dan perluasan layanan digital.
“Tantangan utama dalam menjaga efisiensi BOPO saat ini adalah fluktuasi biaya operasional yang berkaitan dengan ekspansi layanan dan kebutuhan untuk terus berinovasi di tengah transformasi digital industri,” tambahnya.
MUF menyatakan akan terus berkomitmen mengelola kondisi ini secara adaptif dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis, kualitas layanan, dan efisiensi biaya sepanjang 2025.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Proyeksikan Rasio NPF Stabil Usai Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News