kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RBC Capai 353% pada Semester I, Generali Fokuskan Kesehatan Keuangan Perusahaan


Senin, 14 Agustus 2023 / 19:38 WIB
RBC Capai 353% pada Semester I, Generali Fokuskan Kesehatan Keuangan Perusahaan
ILUSTRASI. Customer Care melayani nasabah di kantor Generali Indonesia Jakarta, Rabu (25/1/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/01/2023.


Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi akumulasi asuransi jiwa saat ini alami penurunan sebesar 9,94% secara tahunan alias year on year (YoY) dengan total Rp 86,02 triliun per Juni 2023. Penurunan ini dikhawatirkan dapat berdampak pada Risk Based Capital (RBC) asuransi.

Meski begitu, Chief Marketing Officer PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia atau Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan bahwa pertumbuhan premi perseroan masih positif jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2022.

“Untuk proporsi kontribusinya sendiri pada Semester I-2023 masih relatif seimbang antara produk unit link dan produk tradisional,” ujar Vivin pada Kontan, Senin (14/8).

Vivin juga mengatakan bahwa Generali Indonesia mencatatkan nilai RBC sebesar 353% pada Semester I-2023, angka ini berada di atas batas minimum yang telah ditentukan sebesar 120%.

Baca Juga: BNI Life Catatkan RBC Sebesar 689% hingga Paruh Pertama Tahun Ini

“Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari ketetapan minimum,” tambah Vivin.

Generali Indonesia menerapkan strategi secara komprehensif meliputi aspek-aspek finansial untuk menjaga solvabilitas dan menjaga nilai RBC tetap sehat.

Vivin juga optimis bahwa RBC Generali Indonesia masih akan terus stabil dan berada di atas batas maksimum ketentuan pemerintah karena menurutnya kesehatan keuangan perusahaan merupakan salah satu hal yang penting untuk bisa memberikan proteksi kepada nasabah.

“Kami sangat menjunjung tinggi Good Corporate Governance di mana pengawasan dari regional maupun grup cukup ketat di berbagai aspek, khususnya yang terkait dengan kesehatan keuangan perusahaan,” papar Vivin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×