Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia mencatatkan persentase perbaikan pada semester I-2023 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Terkait hal tersebut, Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama mengatakan kinerja beberapa unitlink Generali, khususnya Equity, melampaui kinerja IHSG semester I-2023.
"Beberapa unit link Generali, seperti Generali Equity dan Generali Equity Ultima, mampu memberikan performa positif di level 7,24% dan 6,72% beruturut-turut pada semester I-2023," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (13/7).
Baca Juga: Unitlink dengan Imbal Hasil Terbesar Berdasarkan Penempatan Dana, Ini Jawaranya
Vivin menyampaikan berdasarkan data pada top holding yang tertera pada Fund Fact Sheet terakhir, penopang meningkatnya imbal hasil produk-produk unitlink tersebut adalah meningkatnya harga saham beberapa holding secara signifikan di semester I-2023 yang disebabkan oleh normalisasi tingkat suku bunga karena mulai terkendalinya inflasi di beberapa emerging market, termasuk Indonesia.
Menurutnya, hal itu menjadi angin segar bagi emiten-emiten di sektor properti, konsumsi, dan infastruktur yang harga sahamnya sempat tertekan sepanjang 2022 akibat tertundanya re-opening economy setelah pandemi Covid-19 karena adanya konflik geopolitik, gangguan rantai pasokan global, hingga ancaman inflasi tinggi. Dengan demikian, berujung pada kebijakan moneter agresif yang dilakukan oleh Bank Sentral dunia.
Dia menerangkan peningkatan harga saham itu juga cukup tersebar tidak hanya pada saham-saham berkapitalisasi besar, tetapi juga berkapitalisasi kecil dan menengah.
Baca Juga: Generali Indonesia Kaji Roadmap Perbaikan Bisnis Industri Asuransi OJK
Sementara itu, Vivin menyebut prospek investasi unitlink sepanjang tahun 2023, khususnya memasuki semester II, masih cukup menjanjikan termasuk pada pasar saham.
"Kami melihat akan adanya geliat yang makin besar karena dampak pembukaan kembali ekonomi pascapandemi Covid-19 dan Indonesia mulai masuk ke tahun politik yang mana akan cukup signifikan berpengaruh terhadap pasar modal," kata Vivin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News