kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

RBC Sudah di Atas Ketentuan OJK, Jasindo Tetap Fokus Penyehatan pada Tahun 2023


Kamis, 09 Februari 2023 / 19:15 WIB
RBC Sudah di Atas Ketentuan OJK, Jasindo Tetap Fokus Penyehatan pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Asuransi Jasa Indonesia alias?Asuransi Jasindo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah memulihkan tingkat risk based capital (RBC) menjadi 137,21% pada akhir 2022 setelah sebelumnya di level -84,85% pada 2021.

Meski demikian, Direktur Bisnis Jasindo Syah Amondaris mengungkapkan bahwa ini bukan berarti proses penyehatan perusahaan berhenti. Mengingat, level RBC tersebut masih terpaut tipis dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu di level 120%.

“Kita harus lebih hati-hati dan disini kita diuji apakah sampai akhir tahun bisa meningkatkan RBC yang saat ini ada di angka 137%,” ujar Aris dalam media gathering, Kamis (9/2).

Salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan tahun ini adalah fokus pada segmen korporasi, dimana segmen tersebut memang menjadi kemampuan utama dari Jasindo.

Baca Juga: Asuransi Cigna dan Chubb Life Resmi Melakukan Merger

Hal itu dikarenakan yang membuat RBC Jasindo sempat jatuh di 2021 adalah satu produk yang memang bukan kompetensi dari perusahaan. Sehingga, perusahaan harus membentuk cadangan yang besar untuk membayar klaim dari produk tersebut.

Ia menjelaskan kala itu dari 15 produk yang dimiliki oleh Jasindo, hanya satu produk tersebut saja yang kontribusinya negatif. Sehingga, hal tersebut menyebabkan RBC perusahaan terjun bebas di level negatif.

“Karena kami waktu itu tergiur dengan premi yang besar,” imbuhnya.

Sementara itu, Aris juga bilang pihaknya melakukan efisiensi beban biaya yang dikeluarkan. Salah satu contohnya ialah melakukan sentralisasi bisnis Jasindo yang ada di daerah-daerah.

“Ini merupakan bagian dari efisiensi dan kami mudah mengontrol kondisi bisnis yang sedang dijalankan di daerah-daerah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×