kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Reksadana dominasi portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa


Kamis, 22 Maret 2018 / 21:16 WIB
Reksadana dominasi portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa
ILUSTRASI. Logo Perusahan Asuransi Yang Berada di Kantor AAJI


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mengalokasikan porsi yang cukup besar di instrumen reksadana. Perusahaan asuransi jiwa memilih reksadana karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup tinggi.

Salah satunya PT Asuransi Jiwa Taspen alias Taspen Life. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono bilang mayoritas investasi perusahaannya berada di reksadana. Di tahun lalu, perusahaannya mengelola dana investasi sebesar Rp 3,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 1,57 triliun alias nyaris separuh dana total dana tersebut diparkir di instrumen reksadana.

Sementara sisanya disimpan di sejumlah tempat. Mulai dari surat utang, saham, hingga deposito.

Dia bilang salah satu alasan dipilihnya instrumen reksadana adalah karena potensi imbal yang cukup tinggi. "Tentu saja kami harus mencari peluang investasi yang punya potensi yield yang tinggi," kata dia.

Hal ini pun disebutnya punya potensi untuk kembali terjadi di tahun ini. Di mana potensi pertumbuhan pasar modal juga diperkirakan  cukup menjanjikan.

Setali tiga uang dengan PT Asuransi BRI Life. Direktur Utama BRI Life Rianto Djojosugito bilang sekitar 50% sampai 60% dari dana investasi yang dikelola perusahaannya ditempatkan di instrumen reksadana.

Potensi perolehan imbal yang lebih tinggi pun menjadi salah satu pertimbangan utama yang diperhatikan. Pasalnya, industri asuransi jiwa juga harus mengimbangi potensi imbal yang lebih rendah dari kewajiban investasi di surat berharga negara (SBN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×