Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - PT BNI Life Assurance menjadikan instrumen reksadana sebagai tempat terbesar menaruh dana investasi.
Wakil Direktur Utama BNI Life Geger Maulana mengatakan saat ini sekitar 45% dari total dana kelolaan disimpan di instrumen tersebut. Di belakangnya ada instrumen surat utang, termasuk yang diterbitkan negara sekitar 40%.
Sisanya, di tempat di keranjang lain. Mulai dari saham hingga pasar uang. "Masing-masing antara 5% sampai 10%," kata dia baru-baru ini.
Menurut dia, reksadana memang menjadi salah satu instrumen favorit dari para pelaku usaha asuransi jiwa. Hal ini di antaranya ditopang oleh portofolio bisnis di industri pada saat ini.
Misalnya saja dari larisnya produk unit link di pasaran. Sehingga penempatan dana investasinya pun harus disesuaikan dengan karakteristik dari para nasabah. "Itu bisa di reksadana mulai dari reksadana saham bagi nasabah agresif maupun reksadana fixed income untuk yang lebih moderat," ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan tren pasar modal sendiri memang dinilai punya potensi untuk memberikan imbal lebih baik di tengah tren penurunan suku bunga. Di sisi lain, dari sisi risiko lebih rendah ketimbang saham.
Otoritas Jasa Keuangan sendiri mencatat sampai bulan Agustus kemarin, industri asuransi jiwa mengelola dana investasi sebesar Rp 423,95 triliun. Dari dana sebesar itu, 31,4% di antaranya diparkir di keranjang reksadana.
Lalu instrumen saham mengekor di belakangnya dengan porsi sebesar 30,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News