kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Relaksasi LTV KPR baru terasa di kuartal IV


Rabu, 20 Mei 2015 / 16:02 WIB
Relaksasi LTV KPR baru terasa di kuartal IV
ILUSTRASI. Belimbing


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Para bankir memproyeksikan aturan pelonggaran rasio kredit terhadap nilai agunan atau loan to value (LTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) baru akan terasa pada kuartal IV/2015. Pasalnya, masyarakat akan mengeluarkan belanja (spending) untuk kebutuhan puasa, Lebaran dan liburan daripada membeli rumah.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), mengatakan, jika aturan pelonggaran LTV KPR terbit pada pertengahan tahun, maka permintaan booking kredit rumah baru belum akan besar. “Bulan Agustus baru mulai booking, kemudian bulan September baru mulai mengucurkan kredit,” kata Anggoro, kepada KONTAN, kemarin.

Sependapat Lani Darmawan, Direktur Ritel Banking PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), menyampaikan, permintaan properti belum akan banyak terserap jika penyempurnaan LTV dilakukan pada pertengahan tahun. “Namun berbeda dengan pelonggaran KKB itu baru akan terasa karena masyarakat banyak yang meminta KKB menjelang lebaran,” ucapnya.

Sebelumnya, Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) menyampaikan, pihaknya akan segera menerbitkan aturan pelonggaran rasio LTV pada KPR. Jika tidak ada aral melintang, aturan baru pada uang muka atau down payment (DPK) kredit properti akan berlaku pada akhir semester I/2015.

Informasi saja, berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Maret 2015, kredit untuk perumahan hanya tumbuh 12,13% menjadi Rp 305,95 triliun per kuartal I/2015 dari posisi Rp 272 triliun per kuartal I/2014.

Kemudian, kredit untuk apartemen/flat dan ruko hanya tumbuh single digit. Misalnya, kredit untuk apartemen hanya tumbuh 9,25% menjadi Rp 13,11 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 12 triliun per kuartal I/2014. Serta kredit ruko dan rukan hanya tumbuh 5,39% menjadi Rp 26,16 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 24,82 triliun per kuartal I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×