kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Riset Jenius: Transaksi ATM di masa pandemi turun menjadi 25%


Kamis, 15 April 2021 / 13:16 WIB
Riset Jenius: Transaksi ATM di masa pandemi turun menjadi 25%
ILUSTRASI. Digital Banking Business Product Head Bank BTPN, Waasi B. Sumintardja menunjukan mock up saat peluncuran aplikasi Jenius


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jenius melalui Jenius Study baru saja mengeluarkan hasil riset dalam melihat perilaku finansial digital selama tahun 2020. Menurut hasil riset tersebut, tampak ada perubahan perilaku masyarakat yang berpindah ke transaksi non-tunai akibat dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap 567 responden, transaksi masyarakat yang menggunakan ATM di masa pandemi turun menjadi 25% dari yang sebelumnya mencapai 45%. Kebalikan, penggunaan internet banking meningkat menjadi 34% dari yang sebelumnya hanya 32%

“Artinya transaksi tunai kecenderungannya semakin berkurang,” ujar Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi B. Sumintardja dalam konferensi pers, Kamis (15/4).

Selain itu, Waasi mengatakan bahwa masa pandemi juga menyebabkan beberapa masyarakat mengurungkan rencana-rencana yang sejatinya akan dilakukan pada tahun 2020.

Baca Juga: Tanpa perlu datang ke bank, berikut cara daftar akun Jenius

Dengan adanya rencana yang tertunda tersebut, Waasi bilang 38% responden memilih mengalokasikan dananya untuk menabung dan 24% dialokasikan untuk investasi.

“Digital savy cenderung lebih memperhatikan keuangannya dan cara mereka melakukan transaksi keuangan. Beberapa pandemi juga melihat pandemi sebagai peluang untuk belajar dan mengembangkan portofolio investasi,” ungkap Waasi.

Melihat hasil tersebut, Waasi bilang hal tersebut juga terjadi pada kinerja Jenius di tahun 2020. Tanpa menyebut angka, Waasi berpendapat bahwa transaksi yang berbasis online mengalami peningkatan dan sebaliknya yang berbentuk transaksi tunai menurun.

“Seperti kinerja fitur tarik tunai itu jumlah penggunaannya menurun, sedangkan fitur QR code meningkat seiring mendukung transaksi cashless pada masa pandemi,” pungkas Waasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×