Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktisi dan pengamat industri pembiayaan Jodjana Jody menilai, penurunan ROA multifinance terjadi akibat penyusutan keuntungan seiring pemburukan kualitas kredit yang belum sepenuhnya membaik. Kondisi ini membuat cost of credit meningkat.
“Tantangan tahun ini tetap menyangkut portofolio pembiayaan, karena mayoritas masih menyasar pembiayaan otomotif yang sedang sangat tertekan tahun ini,” terangnya kepada Kontan, Rabu (24/9/2025).
Baca Juga: CIMB Niaga Finance Genjot Pembiayaan Baru, Bidik Return on Asset 5% hingga Akhir 2025
Hal ini tercermin dari data kinerja profitabilitas perusahaan pembiayaan tercatat mengalami penurunan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Return on Asset (ROA) industri multifinance turun dari 5,35% pada Juni 2024 menjadi 4,97% per Juni 2025.
Sejumlah pemain besar juga menunjukkan tren serupa. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat ROA sebesar 4,2% hingga Agustus 2025, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,34%.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menjelaskan penurunan tersebut terjadi karena kenaikan aset perseroan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan laba sebelum pajak.
Baca Juga: FIFGROUP Bidik Pembiayaan Rp 49,6 Triliun sepanjang 2025
PT Federal International Finance (FIFGROUP) juga mencatat penurunan ROA. Per Juli 2025, ROA FIFGROUP tercatat 9,4%, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 10,1%. Total aset perusahaan mencapai Rp 49,7 triliun per Juni 2025.
Selanjutnya: Simpanan Kelas Menengah Di Perbankan Tak Kunjung Pulih
Menarik Dibaca: Inilah Waktu Terbaik Jalan Kaki untuk Stabilkan Tekanan Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News