kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

ROA Multifinance Turun, Pengamat Soroti Risiko Kredit dan Lesunya Bisnis


Senin, 30 Juni 2025 / 21:17 WIB
ROA Multifinance Turun, Pengamat Soroti Risiko Kredit dan Lesunya Bisnis
ILUSTRASI. Layanan nasabah BFI Finance di Tangerang Selatan, Kamis (10/4). OJK memproyeksi pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance sepanjang tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp 543,70 triliun sampai dengan 553,77 triliun. KONTAN/Baihaki/10/4/2025


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri pembiayaan terus menghadapi tekanan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Return on Asset (ROA) sektor multifinance mengalami penurunan menjadi 4,94% pada kuartal I-2025. Angka ini menyusut dibandingkan posisi Maret 2024 yang masih berada di level 5,57%.

Praktisi dan pengamat industri pembiayaan, Jodjana Jody, menilai penurunan kinerja ini tak lepas dari berbagai tantangan yang membayangi industri. Ia menyebut bahwa tahun ini bukanlah periode yang mudah bagi pelaku multifinance untuk bertumbuh, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh ketidakpastian.

"Risiko kredit meningkat akibat pemburukan daya beli masyarakat. Tekanan geopolitik juga menciptakan ketidakpastian yang membuat dunia usaha cenderung berhati-hati," ujarnya kepada Kontan, Senin (30/6).

Baca Juga: ROA Multifinance Menurun, Tekanan Suku Bunga Jadi Tantangan Utama

Jody menambahkan bahwa meningkatnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) turut memperburuk kualitas kredit, yang tercermin dari memburuknya rasio kredit bermasalah (non-performing financing/NPF) dibanding awal tahun 2024.

Kondisi tersebut mendorong perusahaan multifinance untuk memperketat penyaluran pembiayaan. Menurut Jody, hampir semua pemain kini menerapkan protokol risiko yang lebih ketat, serta menyaring calon debitur dengan profil risiko yang lebih aman.

Baca Juga: CNAF Optimistis ROA Tembus 5% hingga Akhir 2025, Meski Sempat Tertekan pada Mei 2025

Ia juga mengingatkan pentingnya diversifikasi portofolio agar tidak terlalu bergantung pada pembiayaan otomotif, yang pada tahun ini sedang tertekan. 

“Pasar otomotif tercatat turun 9,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) per Mei 2025. Ketergantungan yang tinggi terhadap sektor ini bisa menjadi risiko tambahan,” tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, pelaku industri multifinance perlu adaptif dalam menjaga pertumbuhan kredit sekaligus mengelola risiko agar tetap kompetitif di tengah tekanan ekonomi.

Baca Juga: ROA Multifinance Terus Menyusut, Ini Penjelasan APPI

Selanjutnya: Tren Alat Pembersih Multifungsi Meningkat, Tineco Jaring Pasar Global Wet & Dry

Menarik Dibaca: Tren Alat Pembersih Multifungsi Meningkat, Tineco Jaring Pasar Global Wet & Dry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×