kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Rupiah bertengger di Rp 15.000, ini efek ke perbankan menurut Bank Mandiri


Rabu, 17 Oktober 2018 / 20:06 WIB
Rupiah bertengger di Rp 15.000, ini efek ke perbankan menurut Bank Mandiri
ILUSTRASI. Paparan Kinerja Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih bertengger di atas Rp 15.000. Hal ini tentunya akan berefek ke perbankan terutama kepada debitur bank yang berorientasi impor.

Panji Irawan, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan di Bank Mandiri, pelemahan rupiah tidak terlalu berefek ke kinerja.

“Kenaikan rupiah tidak banyak pengaruhnya ke kinerja Bank Mandiri,” kata Panji dalam paparan kinerja, Rabu (17/10). 

Namun memang Panji bilang ada potensi melemahnya rupiah bisa berefek ke pasar.

Secara umum, outstanding kredit valas Bank Mandiri sebesar 15% dari total kredit.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan saat ini bank sudah melakukan natural hedging dalam bentuk currency swap.

“Jadi dampak pelemahan rupiah tidak akan seburuk ketika krisis 1998,” kata Sulaiman dalam kesempatan yang sama.

Sampai saat ini, menurut Sulaiman, Bank Mandiri lebih memberikan dollar AS ke pasar dibandingkan menyerap dollar. Hal ini karena nasabah Bank Mandiri mayoritas adalah beroritentasi ekspor dibanding impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×