Reporter: Novrida Manurung |
JAKARTA. Intervensi terus dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah. Sejatinya, intervensi tersebut dimaksudkan agar pergerakan rupiah tidak terlalu besar atau tingkat volatilitasnya tidak terlalu liar.
Kalau dilihat dari volatilitasnya, memang pergerakan rupiah hari ini tidak terlalu besar. Saat pembukaan perdagangan rupiah di buka pada level Rp 9.763 per dolar AS. Mata uang garuda ini sempat mencapai titik terendah sebesar Rp 10.130 sebelum akhirnya kembali menguat di level Rp 9.860 per US$ pada pukul 17.05 WIB.
"Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini masih seiring dengan pelemahan mata uang negara lainnya. Tapi, kami tetap waspada dan menjaga agar tidak terjadi pergerakan yang terlalu besar," kata Deputi Gubernur Senior BI Miranda S.Goeltom, di Jakarta, Jumat (10/10).
Menurut pengamatan yang dilakukan BI sejak awal tahun hingga saat ini, pergerakan atau tingkat volatilitas rupiah sekitar 2%. Sedangkan tingkat volatilitas mata uang negara lain sudah mencapai sekitar 4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News