kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

RUPST BRI Agro tunjuk Kaspar Situmorang sebagai Direktur Utama


Jumat, 09 April 2021 / 17:13 WIB
RUPST BRI Agro tunjuk Kaspar Situmorang sebagai Direktur Utama
Jajaran komisaris dan direksi PT Bank BRI Agro Tbk saat RUPS di Jakarta, Jumat (9/4).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) pada Jumat (9/4).

Pada kesempatan tersebut Direksi menjelaskan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang masih menunjukan adanya pertumbuhan.

Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan Total Aset per 31 Desember 2020 perseroan mencatat pertumbuhan Total Aset sebesar 3,50% year on year (yoy) dari Rp 27,7 triliun pada 2019 menjadi Rp 28,02 triliun pada 2020 (audited).

Adapun penyaluran Kredit tetap tumbuh sebesar 0,65% yoy dari Rp 19.37 triliun pada 2019 menjadi Rp 19.49 triliun pada 2020. Kondisi global dan domestik yang terdampak oleh Pandemi Covid-19 adalah salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan kredit Perseroan. 

“Meskipun demikian, perseroan masih berkomitmen untuk memenuhi target kinerja yang ditetapkan. Pertumbuhan Total Aset tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 0,65% (yoy) dari sebesar Rp 19,37 triliun pada tahun 2019 (audited) menjadi sebesar Rp19,49 triliun pada tahun 2020 (audited),” tulis Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur Kustono dalam keterangan tertulis pada Jumat (9/4). 

Baca Juga: Agenda Besar BBRI Tahun Ini, Bertarung di Bisnis Bank Digital dan Ultra Mikro

Penyaluran kredit konsumer melalui aplikasi digital Pinjam Tenang atau disebut PINANG juga sudah mulai memperlihatkan hasil. PINANG adalah pinjaman berbasis digital yang merupakan produk pinjaman bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia. Aplikasi PINANG sudah fully digital dengan sistem digital verification, digital scoring dan digital signature. 

Product development PINANG dilakukan oleh BRI selaku perusahan induk, kemudian dialihkan ke Perseroan untuk dikembangkan dan dipasarkan. Pada tahun 2020, total disbursement PINANG sebesar Rp70,6 miliar dan sudah melayani debitur lebih dari 18 ribu debitur. Kontribusi sektor agribisnis yang menjadi fokus perseroan adalah salah satu penopang pertumbuhan penyaluran kredit Perseroan.

Porsi penyaluran kredit kepada sektor agribisnis sendiri tercatat sebesar 56% dengan penyaluran terbesar pada komoditas kelapa sawit. Selain melakukan pengembangan bisnis eksisting, BRI Agro juga saat ini tengah melakukan kolaborasi dengan berbagai Start Up dari berbagai jenis bidang bisnis, salah satunya dari bidang Financial Technology (Fintech) Services dalam upaya untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat melalui digital platform. 

Dari sisi liabilitas, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 8,75% (yoy) dari Rp21.14 triliun pada 2019 menjadi Rp22.99 triliun pada 2020, pertumbuhannya cukup baik dibandingkan dengan pertumbuhan BUKU II sebesar 4,47% (yoy) pada Desember 2020. Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan giro dan tabungan sehingga terjadi perbaikan CASA menjadi 23,85% dari sebelumnya sebesar 14,31% pada 2019. 

Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham AGRO, DGNS, dan SRTG untuk perdagangan hari ini, (26/3)

Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam menurunkan Cost of Fund (COF) yang mencapai 5,97% pada 2020 dari sebelumnya sebesar 7,02% pada 2019. Dari sisi profitabilitas dan kondisi ekonomi yang berdampak karena pandemi covis-19 perseroan masih mampu mencetak perolehan laba bersih dari sebesar Rp 31,26 miliar pada tahun 2020. Perolehan laba bersih tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan kondisi perbankan nasional yang mengalami koreksi penurunan laba bersih pada Desember 2020 yang diakibatkan karena adanya Pandemi Covid-19. 

Dari sisi likuiditas, rasio likuiditas (LDR) BRI Agro masih dapat terjaga pada level aman yakni sebesar 84,76% sesuai parameter yang ditetapkan oleh regulator. Selain itu, tingkat likuiditas diluar rasio LDR yaitu RIM masih tetap terjaga pada level 86,02%. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×