kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RUPST Sepakati Penambahan Posisi Direksi Baru, BTN Incar Dana Murah Ritel


Rabu, 06 Maret 2024 / 19:16 WIB
RUPST Sepakati Penambahan Posisi Direksi Baru, BTN Incar Dana Murah Ritel


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tabungan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah menyepakati adanya posisi direksi baru, yaitu Direktorat SME dan Ritel Funding. Adapun, direktorat tersebut bertujuan untuk menggarap pendanaan murah dari sisi ritel serta mengoptimalkan kredit di sektor UMKM.

Dalam RUPST yang diselenggarakan pada 6 Maret 2024, pemegang saham pun menempatkan Muhammad Iqbal untuk mengisi posisi baru tersebut. Iqbal sendiri sebelumnya merupakan Direktur Bisnis UMKM di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan bahwa tujuan utama adanya direksi baru yang secara khusus fokus pada pendanaan ritel. Menurutnya, saat ini memang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ritel di BTN masih kurang memuaskan.

”DPK ritel ini jika dibandingkan dengan dana institusi ini tumbuh lebih pelan. Meskipun tabungannya masih bisa tumbuh 6%, lebih tinggi dari market,” ujar Nixon dalam konferensi pers, Rabu (6/3).

Baca Juga: Hasil RUPST BTN: Pemegang Saham BTN Rombak Susunan Direksi Dan Komisaris

Sebagai informasi, DPK BTN tercatat senilai Rp 349,93 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 8,7% dari tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp 321,93 triliun

Lebih lanjut, Nixon menambahkan bahwa itu nantinya juga bisa menambah porsi dana murah atau CASA yang dimiliki oleh BTN. Bank yang fokus pada kredit properti ini telah mampu meningkatkan rasio CASA di 2023 menjadi 53% dari sebelumnya 48,5%.

Tak hanya itu, Nixon juga mengungkapkan bahwa posisi direktur baru tersebut juga akan fokus menggarap Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di mana, KUR BTN tersebut memang jika dibandingkan dengan bank BUMN lainnya paling rendah dengan kuota tahun lalu hanya Rp 3 triliun.

”Saya lihat segmen KUR ini cocok dengan nasabah BTN dan cocok dengan bisnis turunan dari perumahan, kita ingin KUR tumbuh lebih cepat lagi tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Baca Juga: BTN Bagikan Dividen Rp 700,19 Miliar dari Laba Tahun Buku 2023

Tak hanya itu, Nixon juga mengungkapkan bahwa nantinya bakal ada direktorat baru untuk fokus pada digital sales. Namun, direktorat tersebut hanya akan dipimpin oleh SEVP.

Ia bilang itu juga akan memperkuat penjualan di aplikasi digital, termasuk salah satunya BTN Mobile, Cash Management, dan mesin EDC.  Menurutnya itu menjadi bagian dari upaya mendorong pendanaan ritel.

”Kami merasa memang kami paling tertinggal dengan himbara lainnya sehingga kami ingin mempercepat pertumbuhan khususnya DPK ritel,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×