kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat pengawasan pindah ke OJK, industri bank sehat


Senin, 30 Desember 2013 / 09:37 WIB
Saat pengawasan pindah ke OJK, industri bank sehat
ILUSTRASI. 2 Cara Bayar Pajak Motor Online lewat BCA ATM hingga Internet Banking. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Dua hari lagi, Bank Indonesia (BI) melepas kewenangan pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meski ada sejumlah bank yang mengalami guncangan neraca keuangan menjelang akhir tahun, BI mengklaim kondisi bank sehat walafiat saat pengawasan berpindah ke OJK.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, BI memindahkan pengawasan bank ke OJK dalam keadaan sehat dengan aturan tepat. "Sepekan atau dua pekan lalu ada bank yang menarik perhatian. Sekarang kondisinya sudah kembali, modal cukup, serta siap menjalankan usaha yang baik," kata Agus.

Menurutnya, rata-rata kondisi bank sehat. Terlihat dari pertumbuhan kredit 20%, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net di bawah 1% dan return on asset (ROA) di atas 3%. Saat ini, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 18%. Guna mendukung penguatan permodalan, BI menerbitkan aturan modal bank sesuai standar Bassel 3. "Ke depan, perbankan harus mempunyai permodalan yang baik untuk menjaga kepercayaan," kata Agus.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menambahkan, sejak 2001 perbankan mulai peduli terhadap permodalan saat ekspansi bisnis. Tahun 2001, rasio modal perbankan di 20%-21%. Meski ekspansi cukup signifikan, selama 12 tahun rasio modal hanya tergerus tipis menjadi 18%. "Jadi, ada akumulasi modal yang luar biasa," kata Halim.

Sejumlah bankir mendukung transisi pengawasan dari BI ke OJK. Henry Ho, Direktur Utama Bank Danamon, berharap transisi berjalan lancar sehingga industri keuangan bisa lebih efisien. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, mengatakan perbankan siap mendukung transisi pengawasan dari BI ke OJK. "Dalam jangka pendek semua harus lancar, agar di jangka panjang industri keuangan kian sehat," kata Parwati

Menurut Citibank, setelah beralih ke OJK, pengawasan bank lebih terintegrasi dengan institusi keuangan lain. “Peralihan pengawasan perbankan ke OJK menciptakan sinergi baru seluruh lembaga keuangan," kata Tigor Siahaan, Citi Country Officer Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×