kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Saham Bank Jumbo Terperosok, Simak Rekomendasi Analis Berikut


Kamis, 30 Januari 2025 / 19:29 WIB
Saham Bank Jumbo Terperosok, Simak Rekomendasi Analis Berikut
ILUSTRASI. Kinerja saham bank jumbo atau kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 masih tertekan di penghujung Januari 2025.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham bank jumbo atau kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 masih tertekan di penghujung Januari 2025.

Berdasarkan data RTI pada perdagangan Kamis (30/1), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kompak memerah. Berbeda dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang menghijau.

Adapun BBCA menjadi saham big banks yang mencatatkan penurunan harga saham paling dalam pada perdagangan Kamis (30/1), terkoreksi 2,14% ke level Rp 9.150, disusul BBRI dengan penurunan 1,67% ke level Rp 4.120. 

Baca Juga: Sunarso Pamer ke Sri Mulyani, Kontribusi BRI ke Keuangan Negara Capai Rp 98,4 Triliun

Saham emiten bank jumbo lain, yakni BMRI juga terdepresiasi 0,41% ke level Rp 6.100. Sementara BBNI harga sahamnya naik 0,65% ke level Rp 4.640 per saham.

Achmad Yaki, Head of Online Trading BCA Sekuritas menilai, penurunan Harga saham lebih karena foreign outflow yang masih berlanjut, terutama di BBCA.

"Namun secara pertumbuhan kinerja, kalau terkait aturan hapus tagih kredit UMKM, harusnya tidak terlalu masalah, karena pasti manajemen sudah melakukan pencadangan, jadi tidak akan terlalu berpengaruh ke kinerja nya," kata Yaki kepada kontan.co.id, Kamis (30/1).

Yaki juga melihat, prospeknya ke depan masih menarik untuk akumulasi buy dengan money manajemen yang baik untuk long term investment. 

Selain itu kata Yaki, untuk trading juga menarik karena menjelang rilis kinerja laporan keuangan tahun 2024 untuk BBRI dan BMRI di awal Februari 2025.

Yaki menyarankan hold BBRI untuk target harga Rp 4.400, BBNI buy  dengan target harga Rp 6.075, BMRI buy dengan target harga Rp 7.250, dan BBCA trading buy dengan target harga Rp 1.0250 per saham.

Sementara Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai, saham big banks yang memerah pada hari ini bukan karena penurunan saham, tapi hanya koreksi wajar saja. 

Baca Juga: Bank Muamalat Didapuk sebagai Mitra Treasury Terbaik Kementerian Keuangan RI

"Karena faktornya terkait dengan dinamika global. Para pelaku pasar mencermati terkait dengan defense dynamics. Defense dynamics ini yang membuat para pelaku pasar lebih bersikap prudent, dan mereka lebih cenderung mengalihkan investasinya ke instrumen yang bersifat safe haven," jelas Nafan.

Menurutnya, hal itu wajar dengan adanya sikap hawkish bias dari defense, itu membuat kinerja saham perbankan terkoreksi, dan sebenarnya bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga berlaku secara internasional atau secara global.

Adapun, dari sisi domestik menurut Nafan yang sebenarnya menjadi concern adalah faktor kinerja pertumbuhan kredit yang sebelumnya relatively underwhelming yang dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi suku bunga yang tinggi.

"Karena di tahun lalu kan BI sempat menaikkan suku bunga, terus turunkan suku bunga lagi. Jadi secara final tidak berubah. Masih di level yang sama, masih cenderung tinggi. Baru di Januari ini BI lebih duluan menerapkan atau menerapkan kebijakan kreatif, walaupun ke forward looking, secara lebih terdahulu menerapkan kebijakan pelonggaran moneter, 25 basis poin," kata Nafan.

Baca Juga: Saham BBCA Terkoreksi di Januari 2025, Simak Realisasi Kinerja dan Rekomendasinya

Nafan melihat, kinerja emiten-emiten pada sektor perbankan pada KBMI 4, semestinya fase korektifnya akan relatif lebih terbatas. Karena kalau secara in long term, secara primary trend saja saham-saham perbankan termasuk dalam kategori bullish.

Jadi kata Nafan ini seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk akumulatif buy untuk saham-saham perbankan. Kalau secara fundamental, pastinya saham-saham perbankan itu di bawah fairly valued, jadi istilahnya undervalued.

Ia pun merekomendasikan BBCA buy dengan target harga Rp 9.750, BMRI acummulative buy Rp 6.225, BBNI accumulative buy Rp 4.530, dan BBRI accumulative buy Rp 4.190.

Selanjutnya: Banjir di Jalan Tol Soedyatmo Arah Bandara Soetta, Wamen PU Ungkap Penyebabnya

Menarik Dibaca: KAI Ubah Sarana Sejumlah KA Mulai Besok, Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×