Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dari awal tahun sampai kuartal III-2016 suku bunga kredit perbankan sudah mengalami penurunan sebesar 59,33bps ytd menjadi 12,23%.
Dari data statistik perbankan Indonesia tercatat, berdasarkan jenis dan orientasi penggunaan, penurunan suku bunga kredit dari awal tahun ini disebabkan karena dua sektor yaitu : modal kerja dan investasi.
Untuk kredit modal kerja dan investasi, tercatat dari awal tahun sampai September 2016 sudah mengalami penurunan masing-masing 86bps dan 76bps menjadi 11,62% dan 11,36%. Sedangkan untuk kredit konsumsi tercatat merupakan sektor yang paling sedikit mengalami penurunan kredit yaitu hanya 16bps dari awal tahun menjadi 13,72%.
Berdasarkan lapangan usaha kredit, tercatat ada lima segmen industri yang paling besar mengalami penurunan suku bunga kredit. Pertama adalah sektor jasa yang sudah turun 185bps ytd menjadi 11,45%.
Kedua adalah sektor perdagangan yang sudah turun 99bps menjadi 12,32%. Ketiga adalah sektor perikanan yang sudah turun 86bps menjadi 12,04%. Keempat adalah sektor perantara keuangan yang sudah turun 83bps menjadi 11% dan kelima adalah sektor perumahan yang sudah turun 77bps menjadi 11,67%.
Jika dilihat dari lapangan usaha kredit, tercatat ada kredit sektor industri yang sudah single digit yaitu untuk industri listrik gas dan air dengan suku bunga kredit sebesar 9,88%. Selain itu, ada dua industri lain yang sudah mendekati single digit yaitu industri pengolahan sebesar 10,73% dan industri transportasi sebesar 10,93%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News