Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan kembali menerbitkan obligasi setelah pasar kondusif. Dengan kondisi tersebut, minat investor untuk menyerap surat utang juga tinggi.
“Kami menunggu momen ketika pasar sudah kondusif dan dapat menyerap surat utang yang akan digunakan untuk kebutuhan dana kami. Tentunya dengan rate yang masuk akal,” Direktur SMF Trisnadi Yulrisman kepada Kontan.co.id, Jumat (8/5).
Untuk saat ini, perseroan masih melihat dan menunggu bagaimana perkembangan kondisi pasar. Mengingat, Februari 2020 lalu SMF juga telah menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun sebagai kebutuhan pendanaan perusahaan.
Baca Juga: SMF menargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 13 triliun untuk tahun ini
Ini merupakan bagian Obligasi Berkelanjutan V tahap III Tahun 2020 yang dirilis dalam dua seri mulai dari Seri A Rp 1,46 triliun dengan tingkat suku bunga tetap 6% per tahun dan tenor 370 hari.
Sementara Seri B bernilai Rp 2,54 triliun dengan tenor lima tahun dan tingkat suku bunga tetap 7,5% per tahun.
Tahun ini perusahaan menargetkan penerbitan obligasi Rp 10 triliun, atau naik dari realisasi tahun sebelumnya Rp 9,28 triliun.
Baca Juga: Restrukturisasi KPR dari OJK tidak pengaruhi bisnis SMF
Rencananya, penerbitan obligasi ini dilakukan dalam dua tahap yakni pada semester I 2020 dan semester II 2020 yang masing – masing berjumlah Rp 5 triliun. Tapi itu semua masih bergantung kondisi pasar dan tingkat suku bunga.
Nantinya hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mengganti dana ekuitas yang telah disalurkan sebagai pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR). Sebagian dana juga diserap untuk pinjaman kepada penyalur KPR atau refinancing.
Selain menerbitkan obligasi, SMF juga telah menyiapkan dana untuk membayar pokok dan bunga obligasi jatuh tempo. Dalam waktu dekat, perusahaan akan membayarkannya dengan nilai total Rp 538,99 miliar.
Baca Juga: Bank BUKU III mengaku likuiditas masih aman di tengah wabah corona
“Dana kami sudah tersedia yang saat ini ditempatkan dalam bentuk deposito,” ungkapnya.
Jika dirinci terdapat dua obligasi jatuh tempo pada 14 Juli 2020. Pertama, Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2019 Seri A dengan nilai pokok Rp 428 miliar dan bunga sebesar Rp 8,91 miliar. Kedua, Sukuk Mudharabah I Tahap I Tahun 2019 dengan pokok sebesar Rp 100 miliar dan bagi hasil sebesar Rp 2,08 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News