kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sasar segmen produktif, Kredit Pintar garap kredit pertanian


Selasa, 02 Juli 2019 / 15:29 WIB
Sasar segmen produktif, Kredit Pintar garap kredit pertanian


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech peer to peer lending (P2P) mempeluas pasar bisnis. PT Kredit Pintar Indonesia atau Kredit Pintar misalnya, mulai menggarap segmen produktif. Sebelumnya, P2P lending yang sudah menerima tanda daftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 6 April 2018 ini, fokus pada pembiayaan konsumtif.

Kini, Kredit Pintar mulai menyasar sektor produktif dengan meluncurkan produk Petani Pintar. Chief of Officer (CEO) Kredit Pintar Wisely Reinharda Wijaya mengatakan  produk ini bertujuan untuk mengembangkan usaha petani.

"Produk Petani Pintar masih dalam piloting phase. Kami baru luncurkan di bulan Mei, jadi baru dua bulan dan masih melihat data-data terkait beberapa batch pertama," ujar Vice President Kredit Pintar Boan Sianipar kepada Kontan.co.id, Selasa (2/7).

Boan berharap produk Petani Pintar dapat berkembang lebih. Selain itu, Kredit Pintar saat ini sedang berbicara dengan beberapa partner potensial terkait pengembangan produk ini.

Boan menyebut masa piloting phase akan berlangsung hingga akhir tahun. Sedangkan partner yang dimaksud adalah lender khusus pertanian dan partner borrower khusus. Juga partner dalam penyediaan data maupun pembimbingan pengembangan produk lebih baik.

Terdapat dua produk yang ditawarkan  Kredit Pintar bagi petani yakni pinjaman Rp 1 juta dan Rp 2 juta. Adapun tenor yang ditawarkan selama 8 minggu. Skema pinjaman berupa tanggung renteng dengan anggota kelompok 5 orang hingga 10 orang. Sedangkan bunga yang ditetapkan sebesar 6,6% per tahun.

"Fokus target pinjaman adalah ibu rumah tangga baik yang memiliki suami petani atau ia sendiri yang petani. Berdasarkan riset kami, ibu-ibulah yang mengendalikan keuangan rumah tangga. Sedangkan tanggung renteng sebagai strategi meminimalisasi risiko," jelas Wisely

Wiseley menyebutkan pada tahap awal, portofolio pinjaman Kredit Pintar bisa bergeser. Ia menargetkan ada 10% pinjaman Kredit Pintar nantinya disalurkan ke sektor produktif. Pada tahap awal ini, Kredit Pintar akan menyasar petani di Wonojati, Kutorejo, Mojokerto, Jawa Timur. Setelah daerah ini, Kredit pintar akan menyasar desa dan kota lainnya di Jawa Timur.

Hingga saat ini, Kredit Pintar terus mendorong pemerataan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan melayani lebih dari 3 juta nasabah masyarakat Indonesia dengan menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×