kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 1,05%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedang Diajukan ke OJK, Bank Sampoerna Akan Garap Bisnis Paylater


Kamis, 23 Mei 2024 / 05:59 WIB
Sedang Diajukan ke OJK, Bank Sampoerna Akan Garap Bisnis Paylater
ILUSTRASI. Bank Sampoerna


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna sedang dalam proses pengajuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat meluncurkan produk buy now pay later atau paylater.

Jika tidak meleset dari target di tahun 2024 ini produk paylater Bank Sampoerna sudah meluncur.

Lending, Fintech Product & Partnership Division Head Bank Sampoerna Oktavia Lasksmi Wardani mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam proses pengajuan kepada regulator terkait yakni OJK untuk dapat meluncurkan produk paylater mandiri di bawah license milik Bank Sampoerna.

“Kami baru ajukan tahun ini (paylater) udah masuk di kita punya rencana binsis bank (RBK).” ujar Oktavia ketika ditemui di salah satu acara di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (22/5).

Produk paylater ini jadi sangat potensial untuk digarap Bank Sampoerna karena memang belum banyak bank di tanah air yang punya produk serupa.

Baca Juga: Bank Sampoerna Salurkan Pinjaman UMKM dengan Skema Langsung dan Kerja Sama Mitra

Sampai hari ini tercatat sejumlah bank yang sudah menyediakan produk buy now pay later (BNPL), di antaranya ada Bank BCA,Bank Mandiri, Bank DBS Indonesia,Allo Bank, hingga Bank CIMB Niaga.

Menurut Oktavia nantinya ketika diluncurkan produk BNPL garapan Bank Sampoerna ini akan berdiri sendiri dan tidak bekerja sama dengan mitra lain.

“Kita kerja sama kalau bukan produk dasar. Itu produk dasar kan masuknya kalau BNPL buat bank, jadi harus diajukan,” lanjut Oktavia.

Kendati demikian dirinya tidak bisa menyebutkan secara pasti kapan tenggat waktu perkiraan peluncuran produk paylater tersebut.

“Kita kan bukan pemain baru (pemilik paylater). Harapannya meski bukan pioneer kita bisa tetep tapping market dengan produk yang lebih bagus. Itu kan dibutuhkan kemampuan sistem dan itu tidak murah.” ujarnya.

Sebagai informasi per kuartal I 2024 kemarin Bank Sampoerna secara total mencatatkan kenaikan penyaluran kredit mereka sebesar 13,2% secara tahunan atau YoY menjadi Rp 11,6 triliun hingga akhir Maret 2024 lalu.

Sejalan dengan hal tersebut Bank Sampoerna berhasil menurunkan rasio kredit macet (NPL Gross) mereka per Maret 2024 ini di angka 3,8% setelah tahun sebelumya bertahan di angka 3,9% pada Maret 2023.

Di sisi lain Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul di periode ini naik 15% menjadi Rp 12,9 triliun dibandingkan periode Maret 2023 yakni sebesar Rp 11,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×