Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pertumbuhan pembiayaan di segmen small medium enterprise (SME) sebesar 12,20% secara tahunan (year-on-year/YoY) per September 2025, mencapai Rp 22,94 triliun.
Direktur Retail Banking BSI Kemas Erwan Husainy mengatakan, penguatan segmen SME menjadi salah satu strategi utama perusahaan dalam mendorong pelaku usaha naik kelas dan berdaya saing.
Perseroan kini fokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha melalui pendampingan, pelatihan, penyediaan akses digital, hingga fasilitasi business matching untuk memperluas pasar, termasuk ke level internasional.
Baca Juga: BSI Siap Implementasikan POJK Baru Soal Likuiditas Bank Syariah
Pada dasarnya, Erwan bilang BSI menempatkan segmen SME sebagai jembatan penting antara segmen mikro dan korporasi, sekaligus motor penggerak ekonomi nasional.
Hingga saat ini, lebih dari 15.000 nasabah telah masuk dalam ekosistem pembiayaan SME BSI.
BSI juga menerapkan strategi akselerasi dari segmen non-bankable, mikro hingga SME dengan memperkuat pemetaan usaha potensial, manajemen risiko, serta pengelolaan sektor produktif.
Sejumlah sektor yang menjadi penopang utama pembiayaan SME BSI meliputi pertanian, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan. Menurutnya, sektor-sektor ini juga menjadi prioritas pemerintah dalam pengembangan UMKM.
Baca Juga: BSI Telah Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 73,6 Triliun pada September 2025
“Peningkatan pembiayaan tersebut juga sejalan dengan implementasi POJK No.19 Tahun 2025 mengenai perluasan akses pembiayaan bagi UMKM,” sebut Erwan dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).
Melalui regulasi tersebut, ia menyebut BSI berupaya memperluas jangkauan pembiayaan SME secara lebih mudah namun tetap menjaga prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Untuk mempercepat pertumbuhan segmen SME, BSI kini berfokus pada pembiayaan modal kerja dan investasi dengan plafon antara Rp 500 juta hingga Rp 25 miliar.
Perseroan juga mencatat peningkatan pembiayaan pada ekosistem value chain bisnis eksisting yang tumbuh signifikan 88,04% YoY.
Baca Juga: BSI Beberkan Beberapa Strategi Penguatan Manajemen Risiko
Komitmen ini menjadi wujud peran aktif BSI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Sejalan dengan program pemerintah dan visi Asta Cita dalam memperkuat daya saing UMKM di Indonesia,” pungkas Erwan.
Selanjutnya: iPhone 17 Disokong Apple 19 yang Jago Mainkan Game Port AAA, Apakah Worth It?
Menarik Dibaca: iPhone 17 Disokong Apple 19 yang Jago Mainkan Game Port AAA, Apakah Worth It?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 










