Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa syariah optimistis dapat membukukan pertumbuhan kontribusi atau premi di sepanjang 2024.
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) atau JMA Syariah misalnya, hingga Juni 2024, perolahan kontribusi atau premi telah mencapai 80% dari target yang sudah ditetapkan untuk tahun ini.
Direktur Utama JMA Syariah Basuki Bagus mengatakan pihaknya menargetkan premi bisa mencapai Rp 230 miliar hingga akhir tahun 2024, atau tumbuh 40%.
"Hingga Juni 2024 ini kontribusi perusahaan telah tercapai senilai Rp 180 miliar-Rp 190 miliar," kata Basuki saat ditemui usai paparan publik, Jumat (14/6).
Sementara PT BNI Life Insurance atau BNI Life membukukan premi syariah sebesar Rp 188 miliar pada kuartal I-2024. Perolehan premi syariah ini sedikit turun dibandingkan periode sama tahun lalu.
Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menyebut angka kontribusi ini mengalami penurunan karena adanya gejolak market yang masih wait and see, namun BNI Life optimistis akan mengalami peningkatan di kuartal-II ini.
"BNI Life Unit Syariah optimistis memiliki pertumbuhan bisnis yang meningkat dibandingkan pada tahun 2023 dengan mengoptimalkan potensi market baik untuk produk individu maupun kumpulan," ujar Eben kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).
Baca Juga: Laba Bersih Asuransi JMA Syariah (JMAS) Meningkat 461,72% per Mei 2024
BNI Life menargetkan premi unit bisnis syariah bisa mencapai Rp 689 miliar di sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi, kinerja BNI Life Unit Syariah di sepanjang 2023 membukukan pendapatan premi atau kontribusi senilai Rp 675,6 miliar atau tumbuh sekitar 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Eben berharap kontribusi premi syariah bisa ditopang sentimen positif seperti adanya peningkatan daya beli masyarakat dan peningkatan literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah.
Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) optimistis bisa membukukan pertumbuhan di bisnis unit syariah hingga lebih dari 100%.
"ini pun selaras dengan apa yang telah ditargetkan perusahaan. Tentunya kami tetap perlu mengoptimalkan potensi market serta menangkap peluang dengan baik," ujar Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).
Untuk mewujudkan target yang telah ditetapkan, Tugu Insurance menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan perolehan kontribusi seperti mengoptimalkan kerja sama (partnership) dengan berbagai institusi, baik dengan bank syariah maupun dengan multifinance/leasing syariah.
Baca Juga: Imbal Hasil Unitlink Saham Masih Lesu hingga Mei, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
Selain memperkuat kerja sama yang telah dimiliki sebelumnya, Tugu Insurance juga tetap mengembangkan dan memperluas ke berbagai bentuk kerja sama baru. Kemudian, melakukan penetrasi market, yang dilakukan melalui saluran distribusi agen maupun broker.
Sementara itu, sinergi dengan kantor pemasaran konvensional juga merupakan salah satu langkah strategis untuk memperluas jaringan pemasaran produk syariah di seluruh Indonesia. Di saat yang sama Tugu Insurance juga menerapkan proses yang simple dan efisien untuk memastikan customer maupun rekan bisnis bisa memperoleh pelayanan terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News