kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Sejumlah Bank Lakukan Upaya Perkuat Permodalan


Senin, 18 September 2023 / 20:08 WIB
Sejumlah Bank Lakukan Upaya Perkuat Permodalan
ILUSTRASI. Rasio CAR Mepet, Sejumlah Bank Lakukan Upaya Perkuat Permodalan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/10/2022.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus memacu penguatan modalnya mengikuti ketentuan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengharuskan bank memenuhi batas minimum

Berdasarkan data OJK, rata-rata rasio CAR industri perbankan naik ke posisi 27,46% per Juli 2023, dari posisi sebelumnya 25,63% per Desember 2022. Angka ini tersebut dianggap aman, sehingga bank-bank yang rasio CAR masih di bawah 20%, disarankan untuk memperkuat permodalannya.

Jika melihat secara individu, masih terdapat bank yang rasio CAR di bawah 20%, seperti PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Mayapada) yang posisi rasio CAR per Juni 2023 hanya 11,42%, disusul oleh PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Indonesia) yang posisi rasio CAR sebesar 13,51%. Kemudian ada juga dengan PT Bank KB Bukopin Syariah yang rasio CAR sebesar 18,70%.

Terkait dengan hal tersebut, JTrust Indonesia terus mencoba untuk memperkuat permodalannya melalui aksi korporasi seperti right issue. Adapun modal inti JTrust Indonesia saat ini adalah sebesar Rp 3,16 triliun per Juni 2023.

Baca Juga: Potensi Bisnis Payroll Bank Daerah Semakin Besar

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank J Trust Helmi A Hidayat menyampaikan setelah melakukan right issue, pihaknya menargetkan rasio CAR bisa naik di akhir tahun.

"Setelah right issue ini maka CAR bisa berada di rasio 14,1%, harapan kami tahun ini bisa mencapai Rp6 triliun (kredit)," kata Helmi kepada Kontan Jumat lalu.

Adapun terkait dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko pasar, dirinya mengatakan perlu melihat perkembangan di tahun depan.

"Ini untuk memitigasi risiko-risiko, kami akan lihat bagaimana pertumbuhan modal secara organik seiring dengan pertumbuhan bisnis dan kredit," katanya.

Helmi mencontohkan, jika kredit tumbuh hingga Rp 5 triliun, maka diperkirakan butuh 2%-3% dari CAR untuk mitigasi risiko pasarnya.

Di sisi lain, Bank Mayapada juga baru melakukan penambahan modal sebesar sebesar Rp 3 triliun yang disuntik oleh pemegang saham pengendali (PSP) Dato Sri Tahir. Adapun modal inti Bank Mayapada per Juni 2023 adalah sebesar Rp11,55 triliun. 

Sementara itu terkait dengan upaya penguatan CAR yang di posisi 11,42% per Juni 2023, Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono belum mau memberikan komentarnya.

Baca Juga: Kredit Baru dan Rasio Kecukupan Modal KB Bukopin Kompak Melesat di Semester 1 2023

Adapun bank-bank mini lainnya yang memiliki modal di bawah Rp 6 triliun yakni PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) dengan posisi rasio telah mencapai 30,94% dan modal inti Rp3,33 triliun per Juni 2023,

"Target CAR kami tahun ini berada di 27,68% dan itu sudah tercapai, Strategi yang kami lakukan antara lain dengan penambahan dana setoran modal sebesar Rp802 miliar yang teralisasi di bulan Mei 2023," kata Rita Montagna Presiden Direktur MNC Bank kepada Kontan, Senin (18/9).

Terkait dengan ATMR, Rita mengatakan pihaknya terus mendukung aturan yang berlaku dari regulator dengan mempersiapkan dan menerapkan aturan baru yang berlaku mulai Januari 2024 mendatang.

"MNC Bank juga telah melakukan ujicoba perhitungan ATMR terbaru sebagai bagian dari kesiapan penerapan ATMR Risiko Pasar pada 2024," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×