kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sejumlah BPD Penuhi Modal Inti Unit Usaha Syariah


Kamis, 27 Juni 2024 / 19:30 WIB
Sejumlah BPD Penuhi Modal Inti Unit Usaha Syariah
ILUSTRASI. Bank Pembangunan Daerah (BPD) punya kewajiban untuk memenuhi modal inti unit usaha syariah (UUS) mereka masing-masing.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) punya kewajiban untuk memenuhi modal inti unit usaha syariah (UUS) mereka masing-masing. Hal ini tertuang dalam POJK Nomor 12 tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah.

Adapun tahapan yang diminta OJK adalah bank yang sudah mengoperasikan unit syariahnya harus mampu memiliki modal inti setidaknya Rp 500 miliar di akhir tahun 2024 dan Rp 1 triliun di akhir tahun 2025.

Bank Sumsel Babel (BSB), misalnya, per Mei 2024 ini sudah memenuhi ketentuan pemenuhan modal inti UUS mereka yakni lebih dari Rp 1 triliun.

“Posisi modal usaha UUS BSB per 31 Mei 2024 Rp 1,01 triliun,” ujar Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Moch Robi Hakim kepada Kontan, Selasa lalu (25/6).

Baca Juga: Bank Sumsel Babel (BSB) Telah Lampaui Batas Minimum Modal Inti Unit Syariah

Sementara, UUS Bank Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) per Mei 2024 sudah memiliki modal inti Rp 500 miliar. Proyeksinya di akhir tahun 2024 akan menjadi Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan Treasury dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan, Bank Jatim kini tengah fokus pada perbaikan kualitas aset UUS mereka lewat penyaluran dana yang jauh lebih selektif.

Edi melihat dari sisi peluang pasar, bisnis syariah masih sangat potensial untuk berkembang. Namun pemahaman dan literasi masyarakat yang masih minim terhadap bisnis syariah membuat perkembangannya belum terlalu cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×