Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Adapun Bank NTB Syariah bakal mengutamakan penambahan modal dari pemerintah daerah untuk memenuhi modal inti Rp 3 triliun sampai 2024. Per September 2021, modal inti bank ini baru Rp 1,37 triliun.
Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, pemegang saham berkomitmen untuk memenuhi ketentuan tersebut secara maksimal dari kemampuan sendiri. "Namun, telah disiapkan juga alternatif strategi lain jika setoran modal pemegang saham belum mencukupi," kata Kukuh. Hanya saja, dia tidak menyebut alternatif apa yang dikaji tersebut.
Tahun 2022, kinerja Bank NTB Syariah diperkirakan bisa lebih baik lagi. Bank ini berharap perekonomian NTB semakin baik dengan pandemi Covid 19 yang semakin terkendali. Apalgi tahun lalu telah sukses digelar Kejuaran Dunia Word Superbike (WSBK) di Mandalika dan tahun ini akan ada juga event besar MotoGP. Adapun tahun 2021, pembiayaan bank ini masih tumbuh 15,5%.
Adapun Bank Kalsel hanya menargetkan injeksi dari pemegang saham eksisting untuk menambah modal inti Rp 1triliun lagi hingga 2024. Saat ini, modla inti bank ini baru Rp 1,97 triliun.
"Kami telah mendapatkan komitmen dari seluruh pemerintah daerah dalam mendukung upaya-upaya pemenuhan modal inti ini. Sehingga alternatif pemenuhan modal lain seperti investor strategis maupun IPO tidak menjadi prioritas," kata Hanawijaya, Direktur Utama Bank Kalsel. Untuk ekspansi tahun ini, Bank Kalsel menargetkan kredit bisa tumbuh 9% YoY menjadi Rp 12,1 triliun.
Baca Juga: Tambah Modal Inti, Bank NTB Syariah Kaji Beberapa Alternatif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News