kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Sejumlah Multifinance Catatkan Penurunan Laba pada Semester I-2025


Jumat, 01 Agustus 2025 / 05:30 WIB
Sejumlah Multifinance Catatkan Penurunan Laba pada Semester I-2025
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Pencapaian laba sejumlah perusahaan multifinance menunjukkan penurunan pada Semester I-2025, salah satunya adalah Adira Finance.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian laba sejumlah perusahaan multifinance menunjukkan penurunan pada Semester I-2025. Perusahaan-perusahaan tersebut tercatat mengalami penurunan laba hingga dobel digit.

Berdasarkan laporan keuangan (unaudited) yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance (ADMF) mencatatkan raihan laba tahun berjalan sebesar Rp 601,65 miliar pada Semester I-2025. Nilainya menurun 21,37%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 765,20 miliar.

Jika ditelaah, laba yang menurun tersebut disebabkan juga adanya penurunan dari total pendapatan perusahaan, yaitu turun sebesar 5,6% secara Year on Year (YoY), menjadi Rp 4,72 triliun pada Semester I-2025.

Kondisi sama juga dirasakan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN). Perusahaan tersebut membukukan laba sebesar Rp 80,53 miliar pada Semester I-2025. Nilainya menurun sebesar 37,19%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 128,21 miliar.

Baca Juga: Jurus Mandala Finance Meningkatkan Kinerja pada Kuartal III-2025

Adapun laba yang menurun tersebut sejalan juga dengan penurunan dari total pendapatan perusahaan, yaitu turun sebesar 10,77% secara Year on Year (YoY), menjadi Rp 823,27 miliar pada Semester I-2025.

Setali tiga uang, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) juga mengalami penurunan laba sebesar 40,97% secara YoY, menjadi Rp 32,79 miliar pada Semester I-2025. Jika dilihat, penurunan laba itu diikuti dengan menurunnya total pendapatan perusahaan pada Semester I-2025 yang sebesar 12,72% YoY, dengan nilai mencapai Rp 629,06 miliar. 

Sementara itu, PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) juga mencatatkan penurunan laba sebesar 36,38% secara YoY, dengan nilai Rp 20,04 miliar pada Semester I-2025. Penurunan laba itu salah satunya dipicu penurunan total pendapatan perusahaan 2,02%, menjadi sebesar Rp 88,43 miliar. Selain itu, dipicu juga jumlah beban yang membengkak sebesar 16,42%, menjadi sebesar Rp 61,27 miliar pada Semester I-2025.

Penurunan laba juga dirasakan PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Perusahaan tersebut mencatatkan penurunan laba sebesar 62,24%, dengan nilai sebesar Rp 190,65 miliar pada Semester I-2025.

Menanggapi hal tersebut, Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan Jodjana Jody mengatakan menurunnya laba sejumlah multifinance disebabkan juga terjadinya pemburukan tingkat Non Performing Financing (NPF) dan portofolio pembiayaan. Hal itu juga tak terlepas dari tantangan yang menghadang sepanjang Semester I-2025.

"Dengan naiknya NPF, cadangan piutang akan membengkak dan otomatis menurunkan laba. Pada tahun ini, banyak multifinance juga yang harus membuat cadangan kerugian lebih besar karena pemburukan portofolio, sehingga sudah wajar seperti itu," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (31/7).

Menurut Jody, tahun ini menjadi tahun yang berat bagi multifinance karena munculnya berbagai tantangan. Hal itu membuat multifinance harus selektif dalam memberikan pembiayaan untuk menjaga NPF tetap baik. 

"Apabila tak bisa menjaga, laba akan otomatis tergerus. Jadi, naik dan turunnya laba akan berbeda-beda antarperusahaan, sejalan dengan kebijakan manajemen risiko mereka," kata Jody.

Lebih lanjut, Jody memperkiraan pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance hanya bisa mencapai single digit saja pada tahun ini. 

"Perkiraan saya akan sekitar 5%-6% saja sudah bagus," ujar Jody. 

Baca Juga: Di GIIAS 2025, TAF Tawarkan Layanan Tukar Mobil Digital dan Bunga Spesial

Selanjutnya: Daya Intiguna Yasa (MDIY) Bukukan Pendapatan Rp 3,73 Triliun pada Semester I-2025

Menarik Dibaca: Intip Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Hari Ini Jumat 1 Agustus 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×