kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Bakal Fokus Pasarkan Produk Tradisional


Selasa, 21 November 2023 / 19:23 WIB
Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Bakal Fokus Pasarkan Produk Tradisional
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa akan berfokus memasarkan produk tradisional pada tahun depan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan bisa dianggap masa transisi perusahaan asuransi jiwa akibat penyesuaian aturan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi) atau unitlink sudah selesai. Mengenai hal itu, sejumlah perusahaan asuransi jiwa akan berfokus memasarkan produk tradisional pada tahun depan. 

Salah satunya PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life yang akan fokus memasarkan produk tradisional berbasis proteksi pada tahun depan.

"IFG Life akan fokus kepada produk tradisional yang berbasis proteksi. Meskipun demikian, IFG Life juga tetap memasarkan produk terkait dengan investasi karena produk tersebut juga memiliki pangsa pasar tersendiri," ucap Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi kepada Kontan.co.id, Kamis (20/11).

Gatot menyampaikan IFG Life akan menerapkan sejumlah strategi pada tahun depan untuk mendorong produk tradisional dan unitlink. Salah satunya, kata dia, IFG Life berkomitmen  memberikan layanan berbasis proteksi yang terpercaya dan terlengkap, serta menghadirkan perlindungan yang aman dan berkesinambungan untuk rencana masa depan nasabah. 

"Oleh karena itu, pada tahun depan kami akan terus menghadirkan rangkaian produk asuransi jiwa dan kesehatan yang komprehensif dan inovatif dengan berfokus pada proteksi, melalui sistem yang terintegrasi," katanya.

Baca Juga: Prudential Sebut Porsi Produk Tradisional dan Unitlink Masih Seimbang

Gatot berpendapat prospek pasar masing-masing produk tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun depan. Khusus unitlink, Gatot menyampaikan prospek dari produk itu akan meningkat ke depannya berdasarkan proyeksi dan kondisi pasar saat ini.

Dia menyebut, prospek unitlink dan tradisional akan meningkat, sejalan dengan kebutuhan customer akan proteksi yang diperkirakan terus meningkat. Hal itu, kata dia, juga sejalan dengan mudahnya untuk mengakses informasi terkait asuransi sehingga literasi asuransi juga akan meningkat.

Gatot mengungkapkan pendapatan premi IFG Life sampai Oktober 2023 sebesar Rp 507 miliar. 

Senada dengan IFG Life, PT BNI Life Insurance atau BNI Life menyatakan akan berfokus memasarkan produk asuransi tradisional pada tahun depan. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan, hal itu sesuai dengan fokus perusahaan saat ini untuk mengembangkan produk tradisional.

"Fokus perusahaan saat ini adalah memasarkan produk asuransi tradisional walaupun kami tetap berusaha meningkatkan penjualan produk unitlink," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).

Mengenai strategi untuk mendorong produk tradisional atau unitlink pada tahun depan, Eben menyampaikan, BNI Life akan berfokus pada peningkatan produk tradisional dan unit link melalui perbaikan bisnis model serta pengembangan pasar.

Ia mengatakan, BNI Life akan melakukan perbaikan dalam product mix, revamp produk yang ada, dan secara rutin melakukan evaluasi profitabilitas produk tradisional maupun unitlink. 

"Selain itu, BNI Life juga mengarah pada pengembangan produk digital untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dengan kombinasi tersebut, BNI Life yakin dapat memberikan nilai tambah yang signifikan kepada pelanggan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di kedua segmen produk," kata Eben.

Menurut Eben, perkembangan pasar untuk masing-masing produk dapat dipengaruhi oleh perubahan tren ekonomi, preferensi konsumen, regulasi, dan perubahan dalam lingkungan investasi. Dia menyebut perusahaan asuransi sering menyesuaikan strategi mereka berdasarkan dinamika pasar untuk memanfaatkan prospek yang ada.

Eben berpendapat, produk asuransi tradisional cenderung menarik bagi mereka yang lebih memilih kepastian dan stabilitas finansial, serta tidak ingin terlibat dalam risiko pasar yang berfluktuasi.

Sementara itu, produk unit link cenderung menarik bagi mereka yang ingin menggabungkan asuransi jiwa dengan komponen investasi dan lebih siap menanggung risiko investasi dengan harapan pertumbuhan nilai investasi yang lebih tinggi.

Eben menerangkan, pertumbuhan di masing-masing segmen produk baik tradisional dan unitlink akan dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan internal yang berubah seiring waktu.

Ia tak memungkiri perusahaan asuransi seringkali harus beradaptasi dengan dinamika pasar dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan dalam kedua segmen tersebut.

Eben menyampaikan BNI life akan menerapkan sejumlah strategi untuk mengejar pendapatan premi. Dia bilang untuk mengejar pendapatan premi bisnis baru, BNI Life akan mengoptimalkan tenaga pemasar yang ada dan melakukan segmentasi nasabah agar menawarkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Adapun sampai Oktober 2023, total pendapatan premi BNI Life sebesar Rp 4,6 triliun, kontribusi premi unitlink sebesar 27,2% dan kontribusi premi tradisional 72,8%.

Baca Juga: IFG Life Fokus Pasarkan Produk Tradisional Berbasis Proteksi pada Tahun Depan

Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) memproyeksikan produk tradisional dan unitlink masih akan tumbuh baik ke depannya. 

"Berkaitan dengan prospek, kami optimistis kedua segmen masih akan tumbuh baik ke depannya," ujar Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama.

Vivin mengatakan, kedua produk asuransi baik unitlink dan tradisional memiliki segmennya masing-masing karena pasar asuransi dan kebutuhan nasabah yang sangat beragam.

Dia menyampaikan di setiap segmennya, nasabah memiliki kebutuhan dan prioritas proteksi yang berbeda satu sama lain. Hal itu tentunya sangat berkaitan dalam rangkaian produk asuransi yang dibutuhkan. 

"Oleh karena itu, melalui strategi multi-channel dan multi-product diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan proteksi masyarakat yang saat ini sedang meningkat," katanya.

Untuk terus mendorong makin banyak masyarakat yang terlindungi, Vivin mengatakan, Generali Indonesia juga melakukan edukasi keuangan di segala lini. Selain itu, Generali mendorong agar para tenaga pemasar juga terus aktif mengenalkan dan menjelaskan berbagai produk Generali kepada nasabah.

Ia mengatakan Generali Indonesia akan terus mengembangkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap segmennya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×