Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum menorehkan kinerja positif hingga Oktober 2024. Hal ini tercermin dari pendapatan premi yang masih tumbuh secara tahunan atau year on year (YoY).
Salah satunya PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), yang sampai dengan Oktober 2024, mengantongi pendapatan premi Rp 2,95 trilun. Angka ini naik 26,47% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema menerangkan, pertumbuhan premi didukung meningkatnya pendapatan premi di beberapa lini usaha yang memang menjadi bentuk perlindungan terhadap risiko-risiko besar (mega risks), seperti cargo, engineering, marine hull, dan energy (Onshore).
“Dengan begitu, kami masih optimistis dapat menjaga pertumbuhan premi hingga akhir tahun 2024. Hal ini sejalan dengan upaya-upaya yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2024 dan tentunya tidak terlepas dari pondasi yang telah kami bangun di tahun-tahun sebelumnya,” kata Brellian kepada Kontan.co.id, Kamis (14/11).
Baca Juga: AAUI Ungkap Pentingnya Asuransi Kecelakaan Diri Bagi Masyarakat
Brellian mengatakan meski kondisi ekonomi dan industri masih menantang, namun Jasindo tetap optimis bisa mencatatkan kinerja yang positif hingga tahun 2025. Keyakinan ini datang dari terobosan-terobosan baru yang dilakukan perusahaan dalam hal meningkatkan penjualan dan menjaga kepercayaan masyarakat.
“Jadi kami fokus pada beberapa hal, seperti penyediaan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar, memastikan operasional yang efisien dan optimal dalam mengelola risiko, memperkuat saluran distribusi baik melalui digital maupun jaringan 30 Representative Office yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Brellian mengatakan Jasindo juga fokus pada sektor-sektor yang memang potensial dan dapat mendukung program-program pemerintah ke depan. Ditambah, Jasindo saat ini memprioritaskan pada bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan, dengan peningkatan kinerja underwriting sebagai salah satu fokus utama.
Brellian menambahkan, Jasindo berupaya memberikan nilai tambah kepada nasabah melalui risk management partnership. Jasindo berperan sebagai mitra yang memahami kebutuhan proteksi tertanggung dan membantu mengelola risiko mereka.
“Penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta manajemen risiko yang berkelanjutan juga menjadi kunci dalam pencapaian target kami,” ujarnya.
PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) juga mencatatkan kinerja positif hingga Oktober 2024. Di periode tersebut, pendapatan premi Mega Insurance tumbuh 30% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,4 triliun.
CEO Mega Insurance, Tomy Ferdiansah mengatakan, perolehan tersebut didorong lini asuransi kendaraan bermotor dan properti yang berkontribusi cukup besar. Hal itu pun sejalan dengan strategi perusahaan dalam pengembangan bisnis.
“Memang portofolio terbesar dari Mega Insurance, pertama kendaraan bermotor, kedua properti, ketiga baru kesehatan. Kendaraan bermotor paling besar dengan porsi 35%,” kata Tomy saat ditemui di Gedung Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (13/11).
Selain itu, Tomy menyebutkan, premi bruto (GWP) Mega Insurance per year to date (YTD) Oktober 2024 juga mencapai target yang ditetapkan. Dengan proporsi terbesar datang dari lini usaha properti dan kendaraan motor yang dibukukan lebih dari 40% dari total GWP.
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Umum Catatkan Kinerja Positif di Lini Asuransi Kecelakaan Diri
Tomy menambahkan, untuk loss ratio atau rasio kerugian Mega Insurance masih cukup baik. Di mana, secara profitabilitas tumbuh sekitar 30%, jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Mega Insurance memproyeksikan pendapatan premi tahun 2024, dapat mencapai target sebesar Rp 1,7 triliun. Tomy optimis target tersebut dapat tercapai seiring perusahaan yang terus fokus dalam melakukan seleksi risiko dan menjaga keberlanjutan, beserta pertumbuhan bisnis yang sehat.
Mega Insurance akan fokus untuk meningkatkan hasil underwriting hingga 27% guna menghasilkan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Perusahaan ini juga akan melakukan optimalisasi penggunaan teknologi mulai dari proses akusisisi bisnis, klaim, serta layanan nasabah yang mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Selanjutnya: BPJS Kesehatan Terancam Defisit, Kenaikan Iuran Jadi Solusi?
Menarik Dibaca: 2 Promo Hiburan 11.11 Wondr BNI Beli 1 Gratis 1 Tiket-Popcorn di CGV dan Cinepolis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News